Manado (ANTARA) - Komoditas ekspor bungkil kelapa ke India masih menjadi primadona Sulawesi Utara (Sulut) di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
"Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado kembali melepas 6.000 ton bungkil kelapa asal Sulut ke India, dengan nilai ekonomis mencapai Rp5,4 miliar," ujar Kepala Karantina Manado Donny Muksydayan, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan, bungkil kelapa ekspor ini sehat setelah dilakukan berbagai tindakan karantina sebagai penjaminan mutu komoditas ekspor, diikuti dengan penyerahan surat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) kepada eksportir PT Cargill.
Menurut Donni, dalam kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah pandemi global, bungkil kelapa tetap rutin diekspor ke India, karena permintaan negara tersebut terhadap produk olahan minyak kelapa subsektor perkebunan ini tidak terus meningkat.
India, kata dia, merupakan peminat bungkil kelapa Sulut paling besar dibandingkan dengan negara lain, karena selain komoditasnya sesuai dengan yang dipersyaratkan juga sebagian besar mata pencaharian masyarakat setempat adalah beternak sehingga ketersediaan pakan tidak cukup memenuhi kebutuhan jumlah ternak yang sangat banyak.
Karantina Pertanian Manado mencatat fasilitasi ekspor bungkil kelapa selama bulan Januari hingga Oktober tahun 2020 sebanyak 100,8 ribu ton, dengan nilai ekonomis sebesar Rp276,85 miliar.
Terjadi peningkatan sebanyak 14,7 persen dibanding periode sama tahun 2019 mencatatkan sebanyak 87,88 ribu ton, dengan nilai ekonomi Rp159,65 miliar.
Menurut Donni, ekspor bungkil kelapa ini pada tahun 2020 didominasi oleh India yang mencapai 96,7 persen, sisanya diekspor ke Vietnam, sedangkan pada tahun 2019 ekspornya masih didominasi oleh India sebanyak 91,6 persen, sisanya ke Vietnam dan Korea Selatan.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil menyebutkan sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Mentan Syahrul Yasin Limpo mengawal Gratieks supaya ekspor komoditas pertanian meningkat, jajarannya melakukan penguatan sistem perkarantinaan.
Sistem perkarantinaan itu mencakup fasilitas pemeriksaan sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugas memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.
“Ini adalah tugas kami untuk mengawal, juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan terpenuhi, sehingga terjamin di negara tujuan. Kementan juga akan terus mendorong pelaku usaha meningkatkan kemampuan produksi, kualitas produknya serta jaminan keberterimaan dan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor,” ujar Jamil.
Berita Terkait
China negara potensial ekspor bungkil kopra asal Sulut
Kamis, 27 April 2023 20:00 Wib
Sulut ekspor 31.280 ton bungkil kopra ke India
Selasa, 21 Juni 2022 13:43 Wib
Sulawesi Utara ekspor bungkil kopra dan fuli ke India
Jumat, 25 Maret 2022 19:55 Wib
Sulawesi Utara ekspor 12.600 ton bungkil kopra ke India
Sabtu, 19 Juni 2021 4:39 Wib
Sulawesi Utara ekspor ribuan ton bungkil kelapa ke India
Kamis, 15 April 2021 5:23 Wib
Karantina Pertanian Manado sertifikasi 6.300 ton bungkil kelapa diekspor ke India
Selasa, 22 September 2020 11:40 Wib
Sulut ekspor 18.300 ton bungkil kopra ke India di tengah pandemi COVID-19
Senin, 11 Mei 2020 10:29 Wib
Sulut ekspor ribuan ton bungkil ke India
Selasa, 21 Januari 2020 9:17 Wib