Manado (ANTARA) - Jasa Raharja menggandeng Yayasan Berdaya Bareng guna membangkitkan dan menyemangati korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas), di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami melakukan program pelatihan dan bimbingan kepada sekitar 120 peserta baik anak-anak, remaja hingga orang dewasa, disabilitas yang tergabung dalam UMKM yang merupakan masyarakat yang terdampak lakalantas," kata Kepala Urusan Environment, Social, dan Governance (ESG) PT Jasa Raharja Khawarid Pasaribu, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) guna memberikan perlindungan yang berkelanjutan kepada masyarakat melalui inisiatif pelatihan yang dapat membantu peserta bangkit dari keterpurukan dan menemukan jalan menuju kemandirian.
"Dengan Merajut Harapan Bersama, Jasa Raharja dan Berdaya Bareng berharap dapat menciptakan dampak nyata bagi masyarakat terdampak, membantu mereka menemukan harapan baru melalui pendidikan, pelatihan, dan dukungan yang berkelanjutan," katanya.
Founder Berdaya Bareng Nicky Clara mengatakan setelah sukses melaksanakan program Merajut Harapan Bersama Jasa Raharja di Makassar pada Tahun 2023, Jasa Raharja kembali bekerja sama dengan Berdaya Bareng menghadirkan program serupa di Manado, Sulawesi Utara.
Ia menjelaskan program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat yang terdampak kecelakaan lalu lintas yaitu kelompok marginal termasuk pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas korban/keluarga lakalantas, dan/ rentan terhadap lakalantas melalui pelatihan intensif yang fokus pada edukasi keselamatan lalu lintas, pemeriksaan kesehatan fisik dan mental, pengembangan kewirausahaan, literasi keuangan, digital, dan kepemimpinan untuk pemuda.
Manado merupakan salah satu daerah di Indonesia Timur dengan tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi. Banyak korban kecelakaan tidak hanya mengalami luka fisik, tetapi juga menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang serius.
Program 'Merajut Harapan Bersama Jasa Raharja' hadir untuk mengatasi berbagai dampak yang dihadapi oleh kelompok rentan tersebut.
Kurikulum program ini sepenuhnya dirancang oleh Berdaya Bareng. Dalam pelatihan ini, 120 peserta akan memperoleh keterampilan penting di tiga bidang utama: pengembangan kewirausahaan, literasi digital, dan kepemimpinan.
Pada pelatihan juga diberikan sosialisasi pemahaman keselamatan berkendara bertujuan untuk menanamkan kesadaran mendalam mengenai praktik keselamatan di jalan raya, sehingga para peserta dapat turut mengurangi risiko kecelakaan di lingkungan mereka.
Selain itu, mereka juga didorong untuk menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing, dengan menyebarluaskan pentingnya keselamatan berkendara.
Sementara itu, pelatihan kewirausahaan dan keuangan dirancang untuk memberikan bekal yang lebih mendalam kepada peserta dalam mengelola usaha, baik bagi mereka yang sudah memiliki bisnis maupun yang baru ingin memulai.
Peserta akan diajarkan berbagai keterampilan praktis, termasuk manajemen keuangan, pemasaran digital, dan branding, agar dapat membangun usaha yang berkelanjutan.
Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga motivasi untuk mandiri dan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada di sekitar mereka.
Sedang pelatihan kepemimpinan yaitu membentuk jiwa leadership kepada para pemuda untuk menjadi agent of change pada lingkungan dan komunitasnya agar dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.
Pelatihan ini akan berlangsung hybrid, dengan sesi offline diselenggarakan pada 18 sampai 20 September 2024 di Manado, dengan pelatihan online yang berkelanjutan.
Sesi offline akan menjadi kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi langsung dengan para narasumber ahli, sementara pelatihan online akan memberikan materi tambahan serta sesi bimbingan berkelanjutan sesuai dengan kategori pendaftar.
Dengan metode ini, peserta mendapatkan fleksibilitas dalam belajar secara mendalam dan menerapkan keterampilan yang mereka peroleh secara langsung di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, akan ada program akhir yang memberikan dukungan kepada pemuda untuk mengimplementasikan keterampilan yang mereka pelajari kepada lingkungan atau komunitasnya, sehingga mereka mampu membangun komunitas yang inklusif.
Berdaya Bareng adalah sebuah platform pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, yang menyediakan akses terhadap program yang meningkatkan kapasitas dan kapabilitas untuk secara bersama menjadi individu unggul di Indonesia Timur.
Kasat Lantas Polresta Manado Yulva Irwati mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Jasa Raharja dan Berdaya Bareng, karena mampu memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat yang terdampak lakalantas.
"Kami terus mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dan menghargai pengguna jalan lain. Semoga 120 peserta kali ini, akan menjadi pelopor," katanya.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Manado Atto Bulo mengatakan pemerintah memandang penting kegiatan ini, karena selain mendapat perlindungan bagi masyarakat yang terdampak juga meningkatkan kepercayaan diri dalam membangun semangat kembali.
"Mari bersinergi memberdayakan masyarakat untuk Kota Manado yang lebih baik dan sejahtera," kata Atto.