Tomohon (ANTARA) - Wakil Wali Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) Syerly A Sompotan mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang ada di "Kampung KB".
"Dialog dengan kelompok kerja Kampung KB untuk mempertajam peran dari pemangku kepentingan, dan masyarakat, termasuk upaya-upaya memberikan penyuluhan dan informasi tentang program KB itu sendiri," katanya di Tomohon, Jumat.
Sinergit dan soliditas pokja ini, kata dia, diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan sektor lainnya sehingga mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Wawali mengatakan, misi program KKBPK adalah melakukan pembangunan keluarga dengan ekonomi produktif dan pelaksanaan fungsi keluarga.
Untuk mencapai hal itu, katanya, dapat dilakukan melalui metode kontrasepsi serta pembentukan "Kampung KB".
Melalui upaya metode kontrasepsi, kata dia, diharapkan terjadinya peningkatan kepesertaan ber-KB, dan hal ini merupakan bagian penting program KKBPK termasuk di dalamnya meningkatkan jumlah penggunaan kontrasepsi modern bagi pasangan usia subur (PUS).
Sementara, pembentukan "Kampung KB" diharapkan dapat memberikan solusi bagi hidupnya kembali program KKBPK dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
"Kampung KB merupakan salah satu kegiatan prioritas yang sesuai dengan instruksi Presiden RI terutama sebagai bentuk investasi program KB yang manfaatnya dapat secara langsung diterima masyarakat," ujarnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tomohon Sherly Bororing mengatakan, dari dialog pokja "Kampung KB" ini diharapkan meningkatkan kualitas pengelolaan melalui peningkatan sinergitas pelaksanaan pembangunan program KKBPK serta pembangunan sektor terkait bersama mitra kerja menuju "Kampung KB" percontohan.
"Tujuan khusus adalah meningkatkan pengetahuan pengelola kampung KB percontohan di dalam mengelola kampung KB, serta meningkatkan pencapaian program KKBPK di Kampung KB percontohan," katanya.
"Dialog dengan kelompok kerja Kampung KB untuk mempertajam peran dari pemangku kepentingan, dan masyarakat, termasuk upaya-upaya memberikan penyuluhan dan informasi tentang program KB itu sendiri," katanya di Tomohon, Jumat.
Sinergit dan soliditas pokja ini, kata dia, diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan sektor lainnya sehingga mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Wawali mengatakan, misi program KKBPK adalah melakukan pembangunan keluarga dengan ekonomi produktif dan pelaksanaan fungsi keluarga.
Untuk mencapai hal itu, katanya, dapat dilakukan melalui metode kontrasepsi serta pembentukan "Kampung KB".
Melalui upaya metode kontrasepsi, kata dia, diharapkan terjadinya peningkatan kepesertaan ber-KB, dan hal ini merupakan bagian penting program KKBPK termasuk di dalamnya meningkatkan jumlah penggunaan kontrasepsi modern bagi pasangan usia subur (PUS).
Sementara, pembentukan "Kampung KB" diharapkan dapat memberikan solusi bagi hidupnya kembali program KKBPK dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
"Kampung KB merupakan salah satu kegiatan prioritas yang sesuai dengan instruksi Presiden RI terutama sebagai bentuk investasi program KB yang manfaatnya dapat secara langsung diterima masyarakat," ujarnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tomohon Sherly Bororing mengatakan, dari dialog pokja "Kampung KB" ini diharapkan meningkatkan kualitas pengelolaan melalui peningkatan sinergitas pelaksanaan pembangunan program KKBPK serta pembangunan sektor terkait bersama mitra kerja menuju "Kampung KB" percontohan.
"Tujuan khusus adalah meningkatkan pengetahuan pengelola kampung KB percontohan di dalam mengelola kampung KB, serta meningkatkan pencapaian program KKBPK di Kampung KB percontohan," katanya.