Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulaewsi Utara, Jeanny Y Winokan mengatakan kader keluarga berencana (KB) yang ada di desa dan kelurahan ikut berperan mencegah stunting.
"Mereka (kader KB) bersentuhan langsung dengan keluarga-keluarga yang ada di desa dan kelurahan di Sulawesi Utara," kata Kaper Jeanny di Manado, Rabu.
Para kader KB tersebut memiliki peran mengedukasi keluarga, di antaranya tentang perencanaan kehamilan, kesehatan reproduksi, pemberian ASI eksklusif, hingga pemberian makanan bergizi gratis.
"Peran para kader KB dalam pencegahan stunting sangat penting. Nah kami berharap komunikasi, informasi dan edukasi yang semakin kuat dapat ikut memberikan pemahaman masyarakat mencegah stunting," katanya.
Dia mengatakan, kader KB tersebut menyebar di 1.839 desa dan kelurahan yang ada di 15 kabupaten dan kota.
"Kita juga sementara melakukan pemutakhiran data kader KB saat ini. Misalkan di Kabupaten Kepulauan Sitaro, di mana ada dua desa di Pulau Ruang yang kemudian diungsikan setelah Gunung Ruang meletus," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, pendataan akan terus dilakukan untuk melihat apakah sebaran kader KB telah menyentuh semua desa atau kelurahan yang ada di 15 kabupaten dan kota di Sulut.
"Kita lagi mengupdate, apalagi mungkin ada kader-kader yang sudah tidak lagi aktif," ujarnya.
Dia mengatakan, dari data yang ada angka prevalensi stunting provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa tersebut sebesar 21,3 persen atau naik 0,8 persen dari 2022 yang saat itu berada pada angka 20,5 persen.

