Manado, (ANTARA Sulut) - Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mendukung pengelolaan maritim Indonesia dengan memberikan sembilan rekomendasi kepada pemerintah RI melalui menteri bidang kemaritiman.
"Sembilan rekomendasi tersebut dihasilkan dalam seminar yang digelar Jumat(20/3), dengan tema kemaritiman adalah sebuah keniscayaan bagi Indonesia, dihadiri mahasiswa dan pakar kelautan Sulut," kata Rektor Unsrat Manado Prof Dr Ellen Kumaat di Manado, Minggu.
Ellen mengatakan rekomendasi yang pertama adalah menjadikan Sulut sebagai pusat "tropical marine biodiversity and natural product" untuk mendukung program "blue economy" dengan Unsrat sebagai pusat studi.
"Kemudian menjadikan pendidikan bahari sebagai kurikulum muatan lokal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, pada sekolah-sekolah yang berada di wilayah pesisir dan kepulauan," katanya.
Ketiga menurut Ellen, mengoptimalkan pemanfaatan wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil untuk pengembangan budidaya laut, lalu keempat, memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan dengan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Rekomendasi kelima adalah mengoptimalkan destinasi ekowisata bahari dengan mengembangkan pangan laut eksotik sebagai food tourism, keenam melakukan penguatan kearifan lokal masyarakat pesisir sebagai bagian dari budaya bahari.
Ketujuh adalah menyusun rencana aksi dalam menghadai perubahan iklim, untuk ketahanan pangan dari laut, kedelapan memantapkan kebijakan tol laut dalam mendukung poros maritim dunia melalui pengembangan sistem logistik nasional.
Yang terakhir kata Ellen merekomendasikan penyelenggaraan "World Ocean Conference" (WOC) kedua di Manado dalam rangka menunjang program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"WOC kedua dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk membahas dan mengimplementasikan lima pilar poros maritim melalui kerja sama internasional, untuk itu perlu segera dibentuk panitia pusat dan daerah dengan mengacu pada pengalaman penyelenggaraan WOC I 2009," kata Ellen.
Ellen mengatakan rekomendasi tersebut diserahkan kepada Pemerintah Indonesia, sebagai sumbangan pemikiran dan bentuk kepedulian Unsrat terhadap kemajuan dan perkembangan Indonesia di kemudian hari.
"Sembilan rekomendasi tersebut dihasilkan dalam seminar yang digelar Jumat(20/3), dengan tema kemaritiman adalah sebuah keniscayaan bagi Indonesia, dihadiri mahasiswa dan pakar kelautan Sulut," kata Rektor Unsrat Manado Prof Dr Ellen Kumaat di Manado, Minggu.
Ellen mengatakan rekomendasi yang pertama adalah menjadikan Sulut sebagai pusat "tropical marine biodiversity and natural product" untuk mendukung program "blue economy" dengan Unsrat sebagai pusat studi.
"Kemudian menjadikan pendidikan bahari sebagai kurikulum muatan lokal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, pada sekolah-sekolah yang berada di wilayah pesisir dan kepulauan," katanya.
Ketiga menurut Ellen, mengoptimalkan pemanfaatan wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil untuk pengembangan budidaya laut, lalu keempat, memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan dengan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Rekomendasi kelima adalah mengoptimalkan destinasi ekowisata bahari dengan mengembangkan pangan laut eksotik sebagai food tourism, keenam melakukan penguatan kearifan lokal masyarakat pesisir sebagai bagian dari budaya bahari.
Ketujuh adalah menyusun rencana aksi dalam menghadai perubahan iklim, untuk ketahanan pangan dari laut, kedelapan memantapkan kebijakan tol laut dalam mendukung poros maritim dunia melalui pengembangan sistem logistik nasional.
Yang terakhir kata Ellen merekomendasikan penyelenggaraan "World Ocean Conference" (WOC) kedua di Manado dalam rangka menunjang program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"WOC kedua dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk membahas dan mengimplementasikan lima pilar poros maritim melalui kerja sama internasional, untuk itu perlu segera dibentuk panitia pusat dan daerah dengan mengacu pada pengalaman penyelenggaraan WOC I 2009," kata Ellen.
Ellen mengatakan rekomendasi tersebut diserahkan kepada Pemerintah Indonesia, sebagai sumbangan pemikiran dan bentuk kepedulian Unsrat terhadap kemajuan dan perkembangan Indonesia di kemudian hari.