Manado (ANTARA) - Nilai Tukar Petani (NTP) sektor peternakan Sulawesi Utara (Sulut) mengalami penurunan 0,20 pada Januari 2020, NTPT dibandingkan akhir tahun 2019.
"Hal ini terjadi karena pendapatan diterima(it) memang mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen, tetapi prosentasenya masih lebih rendah dari peningkatan biaya atau Ib yang tercatat sebesar 0,54 persen," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Sulut Mathedy Tenggehi.
Kenaikan It Januari 2020, katanya, terutama pada kelompok penyusun Subsektor Peternakan, yakni ternak kecil mengalami kenaikan sebesar 1,12 persen.
Sementara tiga kelompok penyumbang Subsektor Peternakan, masing-masing ternak besar , unggas, dan hasil ternak, justru mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,89 persen, 0,75 persen, dan 0,67 persen.
Komoditas yang menyebabkan penurunan pendapatan terutama ayam ras pedaging dan telur ayam ras.
Sementara kenaikan indeks biaya atau Ib sebesar 0,54 persen terutama pada kelompok KRT dan kelompok BPPBM, masing-masing sebesar 0,45 persen dan 0,75 persen.
Berita Terkait
Disnak Bangkalan: 37 ekor sapi jadi suspek penyakit mulut dan kuku
Selasa, 17 Mei 2022 12:39 Wib
Harga telur semakin turun, peternak ayam Blitar mengeluh
Senin, 20 September 2021 19:37 Wib
UMKM perikanan dan peternakan di Kabupaten Probolinggo ikuti pelatihan vokasi
Sabtu, 18 September 2021 8:55 Wib
Bolmut jadi lokasi pengembangan peternakan sapi Sulut
Kamis, 14 Januari 2021 5:16 Wib
Produksi empat komoditas hortikultura Sulut meningkat
Minggu, 22 Maret 2020 20:01 Wib
Filipina mendeteksi wabah flu burung H5N6 di peternakan puyuh
Senin, 16 Maret 2020 17:05 Wib
Pemkab Badung gencar sosialisasi untuk tekan kematian ternak Babi
Kamis, 6 Februari 2020 19:04 Wib
XL Axiata-Sierad Terapkan Solusi FlexIoT Digitalisasi Peternakan Ayam
Senin, 10 Juni 2019 13:53 Wib