"Kami ingin memberantas buta aksara Al Quran pada anak, dengan terus memberikan pelajaran agar anak terus memahami dan bisa membaca kitab suci Al Quran," kata Penyuluh Agama Islam non-PNS Kantor Kemenag Minahasa Rusna Woy di Tondano, Sabtu.
Kemenag Minahasa melaksanakan pengajaran kepada anak dan ibu agar akrab dengan Al Quran.
"Hal ini dilakukan demi memberantas buta aksara Al Quran kepada peserta didik di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Baitul Ilmi dan TPQ Jabal Rahmah Desa Sea, Pineleng, Minahasa," katanya.
Dia mengaku melaksanakan tugas seperti hari-hari sebelumnya, mengajar anak-anak untuk mampu membaca Al Quran.
"Dan alhamdulillah ada beberapa anak yang sudah melaksanakan khatam Al Quran.
Ia juga mengaku aktif memberikan materi-materi fiqih, seperti bacaan shalat sekaligus dengan praktik shalat.
"Saya membuat kegiatan seperti tadzkir yang mendorong anak-anak muda untuk lebih dekat pada agama dan lebih percaya diri untuk menjadi seorang Muslim," katanya.
Anak-anak yang terlibat mengisi acara dalam kegiatan tersebut, katanya, bagian dari cabang acaranya, antara lain Qiro'atil Quran, saritilawah, kultum, dan pembinaan pada anak-anak pengajian.
Dia juga mengaku menyempatkan waktu untuk mengajar kelompok ibu Majelis Ta'lim Baitul Ilmi Sea.
Ia mengakui hingga saat ini sekitar 14 di antara 40 anggota belum bisa membaca Al Quran.
Ia mengharapkan anak-anak TPQ dan majelis taklim tidak bosan untuk terus belajar membaca Al Quran.
"Begitu pula dengan ibu-ibu majelis jangan malu untuk belajar dari awal karena tidak ada kata menyerah untuk menuntut ilmu," katanya.