Dili (ANTARA) - José Ramos-Horta resmi terpilih kembali dan menjadi Presiden Ke-5 Timor Leste setelah Restorasi Kemerdekaan Timor Leste.
“Sebagai presiden, saya berkomitmen untuk melakukan apa pun demi mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam konstitusi, melindungi kebebasan untuk berpikir, kebebasan untuk memegang kepercayaan, untuk berekspresi, dan keberagaman dalam berpendapat,” kata Ramos-Horta dalam pidato yang ia sampaikan pada pelantikan presiden yang diselenggarakan di Tasi-Tolu, Dili, Timor Leste, Jumat dini hari waktu setempat.
Dalam pidato pelantikannya, Ramos-Horta menyampaikan bahwa dirinya tidak hanya merepresentasikan masyarakat yang memberi suara untuk dirinya, tetapi ia menjadi presiden untuk merepresentasikan seluruh masyarakat Timor Leste.
Ia menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk melindungi, menaati, serta menegakkan Konstitusi Timor Leste sebagai dasar dari hukum dengan nilai-nilai yang mencerminkan identitas bangsa sebagaimana yang telah disepakati oleh masyarakat Timor Leste.
Ramos-Horta menyampaikan beberapa isu global, seperti situasi perekonomian dunia, gejolak geopolitik, kerja sama bilateral, multilateral, dan regional, situasi demokrasi, perkembangan teknologi dalam administrasi pemerintahan hingga terkait energi dan pembangunan berkelanjutan.
Ia kembali menegaskan bahwa menjadi anggota ASEAN merupakan tujuan dari strategi nasional Timor Leste pada masa dirinya menjabat sebagai presiden.
“Hari ini, saya memaknai fungsi seorang presiden sebagaimana semangat dan keyakinan yang telah saya jalani dalam seluruh tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya selama ini, yaitu sebagai seorang pelayan untuk publik, seorang pelayan untuk masyarakat Timor Leste,” kata Ramos-Horta.
Pelantikan yang diselenggarakan pada Kamis (19/5) malam hingga Jumat dini hari ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD yang mewakili Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste Okto Dorinus.
José Ramos-Horta secara resmi dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Umum 2022 Timor Leste setelah melewati putaran kedua dan melawan Presiden Petahana Timor Leste Francisco "Lu Olo" Guterres.
Meskipun Ramos-Horta merupakan calon presiden independen, Presiden Pertama Timor Leste dan Ketua Partai Kongres Nasional Rekonstruksi Timor (Congresso Nacional de Reconstrução de Timor/CNRT) Xanana Gusmão memberikan dukungan kepada Ramos-Horta.
Selanjutnya, Ramos-Horta berhasil memenangkan pemilihan umum dengan perolehan 62,09 persen suara, sedangkan Lu Olo mendapat 37,91 persen suara, menurut data Badan Administrasi Pemilihan.
Sebelum terpilih menjadi Presiden Timor Leste untuk periode 2022-2027, Ramos-Horta sudah pernah terpilih menjadi Presiden Timor Leste pada periode 2007-2012. Dengan demikian, periode ini merupakan periode kedua bagi Ramos-Horta untuk menjabat sebagai seorang presiden.