Menurut cerita sejarah, nama Bitung diambil dari nama sebuah pohon yang banyak tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi. Penduduk yang pertama yang memberikan nama Bitung adalah Dotu Hermanus Sompotan yang dalam bahasa daerah disebut dengan Tundu'an atau pemimpin.
Dotu Hermanus Sompotan tidak sendirian tetapi pada saat itu dia datang bersama dengan Dotu Rotti, Dotu Wullur, Dotu Ganda, Dotu Katuuk, Dotu Lengkong. Pengertian kata Dotu adalah orang yang dituakan atau juga bisa disebut sebagai gelar kepemimpinan pada saat itu, sama seperti penggunaan kata Datuk bagi orang kepulauan Sumatera.
Mereka semua dikenal dengan sebutan 6 Dotu Tumani Bitung, mereka membuka serta menggarap daerah tersebut agar menjadi daerah yang layak untuk ditempati, mereka semua berasal dari Suku Minahasa, etnis Tonsea. Makam dan Prasasti dari Dotu Hermanus Sompotan dapat kita temui di pusat Kota Bitung yang merupakan bagian dari peninggalan sejarah berdirinya Kota Bitung yang tidak dapat dilupakan sepanjang masa. Seiring sejalan, kini para anak dan keturunannya banyak berdomisili di daerah yang disebut Aer Tembaga.
Daerah pantai yang baru ini ternyata banyak menarik minat orang untuk datang dan tinggal menetap sehingga lama kelamaan penduduk Bitung mulai bertambah. Sebelum menjadi kota, Bitung hanyalah sebuah desa yang dipimpin oleh Arklaus Sompotan sebagai Hukum Tua (Lurah) pertama desa Bitung dan memimpin selama kurang lebih 25 tahun, yang pada saat itu Desa Bitung adalah termasuk dalam Kecamatan Kauditan. Arklaus Sompotan sendiri dimakamkan di desa Karegesan Minawerot, Kecamatan Kauditan.
Seiring sejalan dengan perkembangan Bitung sebagai suatu kawasan yang strategis serta jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan pesatnya maka pada tahun 70-an Bapak Jack J Sompotan yang pada saat itu merupakan Assisten Pribadi Khusus dari Gubernur H.V Worang memberikan masukan kepada Gubernur H. V. Worang bahwa sudah saatnya Bitung itu dijadikan sebuah Kota dan kemudian sekitar akhir tahun 1970-an Bitung dijadikan Kota Administratif yang kemudian diangkatlah Walikota Pertama yaitu Wempie Worang Yang merupakan adik dari Gubernur H. V. Worang.
Dari Sekitar tahun 1940-an, para pengusaha perikanan yang mengusahakan Laut Sulawesi tertarik dengan keberadaan Bitung dibandingkan Kema (di wilayah Kabupaten Minahasa)yang dulunya merupakan pelabuhan perdagangan, karena menurut pandangan mereka Bitung lebih strategis dan bisa dijadikan pelabuhan pengganti Kema.
Bitung memiliki Gunung Dua Sudara yang terletak di pinggiran dalam Kota Bitung. Dan juga Bitung memiliki Pulau Lembeh yang merupakan salah satu pulau terbesar di Sulawesi Utara yang merupakan milik dari Dotu Xavier Dotulong, yang pada perkembangannya bisa dijadikan sebagai penahan ombak alamiah yang dapat melindungi Pelabuhan Bitung sepanjang tahun dari terpaan angin dan gelombang yang besar.
Berita Terkait
Profil Dudung Abdurachman, Penasihat Presiden bidang pertahanan
Rabu, 23 Oktober 2024 13:10 Wib
Ini profil Mayor Teddy yang diangkat Sekretaris Kabinet, ibunya marga Rumbayan
Minggu, 20 Oktober 2024 22:57 Wib
Kembali terpilih Ketua DPR RI, ini profil Puan Maharani
Jumat, 4 Oktober 2024 6:47 Wib
Ini profil Ketua DPD RI terpilih Sultan Bachtiar Najamudin
Kamis, 3 Oktober 2024 16:55 Wib
Profil Rosan Roeslani, pengusaha dan mantan dubes yang dilantik Menteri Investasi
Senin, 19 Agustus 2024 10:35 Wib
Profil Tim Walz dan JD Vance, dua Cawapres A,merika Serikat
Kamis, 8 Agustus 2024 6:01 Wib
Profil Joseph Philip Kambey, suara terbanyak penjaringan Carek Unima
Selasa, 9 Juli 2024 17:24 Wib
Profil Grup A Piala Eropa 2024, ada Jerman, Hungaria, Swiss, Skotlandia
Kamis, 6 Juni 2024 21:56 Wib