Manado (ANTARA) - Wali Kota Bitung Max Lomban mengharapkan para karyawan dan aparatur sipil negara memanfaatkan tunjangan hari raya secara tepat karena berbagai kesulitan masih harus dihadapi di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19).
"Kiranya THR (Tunjangan Hari Raya) ini benar-benar digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan berguna," katanya di Bitung, Senin.
Ia menyebut pemenuhan berbagai kebutuhan pokok rumah tangga harus menjadi prioritas bagi seluruh ASN dan karyawan di tengah pandemi saat ini.
Ia mengharapkan pemberian THR membantu karyawan serta ASN dalam memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran mendatang.
"Saya harap THR yang akan disalurkan kali ini, dapat membantu kita saat kondisi seperti ini," kata Lomban.
Akhir tahun lalu atau menjelang Desember, ia mengaku menerima banyak keluhan dari ASN non-Muslim yang membutuhkan tambahan dana untuk menghadapi Natal karena THR mereka sudah habis dipakai saat Idul Fitri.
Akhirnya, kata dia, jalan pintas ditempuh ASN dengan berhutang di mana-mana.
"Untuk itulah saya menegaskan bahwa THR dibayarkan sesuai dengan hari raya agama masing-masing mencegah terulangnya hal tersebut," katanya
Namun, kata dia, saat ini kondisinya berbeda, di mana situasi pandemi membuat ASN juga terdampak.
Usaha sampingan untuk menambah pendapatan mereka, kata dia, ikut terpuruk dan terpukul sehingga mereka juga membutuhkan tambahan dana.
"Pemberian THR tahap pertama sudah diberikan untuk ASN yang beragama Muslim. Saya juga telah memerintahkan Badan Keuangan untuk bisa memproses THR non-Muslim pada Minggu ini," katanya.
"Kiranya THR (Tunjangan Hari Raya) ini benar-benar digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan berguna," katanya di Bitung, Senin.
Ia menyebut pemenuhan berbagai kebutuhan pokok rumah tangga harus menjadi prioritas bagi seluruh ASN dan karyawan di tengah pandemi saat ini.
Ia mengharapkan pemberian THR membantu karyawan serta ASN dalam memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran mendatang.
"Saya harap THR yang akan disalurkan kali ini, dapat membantu kita saat kondisi seperti ini," kata Lomban.
Akhir tahun lalu atau menjelang Desember, ia mengaku menerima banyak keluhan dari ASN non-Muslim yang membutuhkan tambahan dana untuk menghadapi Natal karena THR mereka sudah habis dipakai saat Idul Fitri.
Akhirnya, kata dia, jalan pintas ditempuh ASN dengan berhutang di mana-mana.
"Untuk itulah saya menegaskan bahwa THR dibayarkan sesuai dengan hari raya agama masing-masing mencegah terulangnya hal tersebut," katanya
Namun, kata dia, saat ini kondisinya berbeda, di mana situasi pandemi membuat ASN juga terdampak.
Usaha sampingan untuk menambah pendapatan mereka, kata dia, ikut terpuruk dan terpukul sehingga mereka juga membutuhkan tambahan dana.
"Pemberian THR tahap pertama sudah diberikan untuk ASN yang beragama Muslim. Saya juga telah memerintahkan Badan Keuangan untuk bisa memproses THR non-Muslim pada Minggu ini," katanya.