Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung terus melakukan langkah antisipasi dalam mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Apalagi di awal tahun telah terjadi 18 kasus," kata Wali Kota Bitung, Max Lomban melalui Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bitung, Jefry Sumaikyu di Bitung, Sabtu.

Dia menambahkan untuk mencegah kasus ini bertambah banyak, maka pemerintah terus melakukan penyampaian, sosialisasi dan tindakan jika ditemukan ada potensi jentik nyamuk di wilayah pemukiman warga.

Penanganan di lapangan ketika ada kasus sebelum melakukan fogging, ujarnya pemerintah memberikan penyuluhan kepada warga untuk tanam tanaman pengusir nyamur jenis lavender dan daun sere di halaman rumah atau di kompleks pemukiman.

"Karena tanaman itu ketika nyamuk mendekat tidak tahan dengan aroma atau baunya sehingga pergi," ungkap Jefry.

Ada juga, tambahnya upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus (daur ulang barang bekas), dan untuk plusnya taburkan bubuk larva sidah ke tempat penampungan air yang sulit di bersihkan. Lalu berikan abate untuk masyarakat secara gratis diambil ke puskesmas.

Cara-cara tersebut jauh lebih efektif, katanya disamping sarankan kepada masyarakat pakai kelambu.

Dia menjelaskan, selain periksa jentik tabur bubuk abate kemudian masyarakat disekitar kalau terduga ada keluhan panas langsung periksa, karena kalau kasus meningkat meski tidak meninggal akan keluar KLB hingga dilakukan fogging.‎

Dia menyebutkan pihak Dinas Kesehatan Kota Bitung terus lakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, karena usia mereka rentan terkena.

Secara umum DBD tidak kenal usia anak-anak sampai dewasa bisa kena, untuk dewasa kalau kondisi tubuh tidak fit pasti rentan terkena.
 

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024