Manado, (Antaranews Sulut) - Sebanyak tiga kabupaten di Sulawesi Utara (Sulut) belum melindungi semua warganya dengan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) atau Universal Health Coverage (UHC) hingga tengah Januari 2019.
"Dari 15 kabupaten dan kota, tinggal tiga daerah yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang belum UHC," kata Deputi Direksi BPJS Kesehatan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutenggo Malut), Anurman Huda di Manado, Kamis.
Saat ini, angka kepesertaan JKN-KIS di Kabupaten Bolaang Mongondow baru mencapai 81,09 persen atau sebanyak 201.714 warga dari 248.741 warga yang tercatat di dinas kependudukan dan pencatatan sipil.
Begitupun dengan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang sedikit lebih banyak kepesertaannya yaitu 84,25 persen atau sebanyak 71.437 warga dari 84.796 warga yang terdaftar.
Paling rendah kepesertaan JKN-KIS dari tiga kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, sebanyak 75,45 persen atau 65.357 warga dari 86.625 warga yang terdaftar di dinas kependudukan dan pencatatan sipil.
Bila dibandingkan dengan dua daerah lainnya yang sama-sama wilayah pemekaran Kabupaten Bolaang Mongondow, tertinggi kepesertaan JKN-KIS yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yakni 102,15 persen atau sebanyak 71.566 warga dari 70.058 warga yang terdaftar di dinas kependudukan dan pencatatan sipil.
Sementara, Kota Kotamobagu sebanyak 99,57 persen atau sebanyak 124.228 warga dari 124.759 warga yang terdaftar di dinas kependudukan dan pencatatan sipil.
"Peran pemerintah daerah setempat harus lebih banyak dari sisi penganggaran, karena bila tidak dianggarkan secara memadai akan ketinggalan bila dibandingkan dengan daerah lainnya," ujar Anurman.
Total warga yang telah menjadi peserta JKN-KIS di Sulawesi Utara yakni 99,34 persen atau sebanyak 2.675.377 warga dari 2.693.185 warga yang terdaftar.***3***
"Dari 15 kabupaten dan kota, tinggal tiga daerah yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang belum UHC," kata Deputi Direksi BPJS Kesehatan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutenggo Malut), Anurman Huda di Manado, Kamis.
Saat ini, angka kepesertaan JKN-KIS di Kabupaten Bolaang Mongondow baru mencapai 81,09 persen atau sebanyak 201.714 warga dari 248.741 warga yang tercatat di dinas kependudukan dan pencatatan sipil.
Begitupun dengan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang sedikit lebih banyak kepesertaannya yaitu 84,25 persen atau sebanyak 71.437 warga dari 84.796 warga yang terdaftar.
Paling rendah kepesertaan JKN-KIS dari tiga kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, sebanyak 75,45 persen atau 65.357 warga dari 86.625 warga yang terdaftar di dinas kependudukan dan pencatatan sipil.
Bila dibandingkan dengan dua daerah lainnya yang sama-sama wilayah pemekaran Kabupaten Bolaang Mongondow, tertinggi kepesertaan JKN-KIS yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yakni 102,15 persen atau sebanyak 71.566 warga dari 70.058 warga yang terdaftar di dinas kependudukan dan pencatatan sipil.
Sementara, Kota Kotamobagu sebanyak 99,57 persen atau sebanyak 124.228 warga dari 124.759 warga yang terdaftar di dinas kependudukan dan pencatatan sipil.
"Peran pemerintah daerah setempat harus lebih banyak dari sisi penganggaran, karena bila tidak dianggarkan secara memadai akan ketinggalan bila dibandingkan dengan daerah lainnya," ujar Anurman.
Total warga yang telah menjadi peserta JKN-KIS di Sulawesi Utara yakni 99,34 persen atau sebanyak 2.675.377 warga dari 2.693.185 warga yang terdaftar.***3***