Ternate (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ternate di Provinsi Maluku Utara memperkuat tim pendukung pelaksanaan rencana aksi percepatan penurunan angka kasus stunting di wilayahnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ternate Fathiyah Summa di Ternate, Selasa, mengatakan bahwa tim audit dan surveilans kasus stunting diperkuat oleh perwakilan dari organisasi lintas sektor.
Pelibatan perwakilan lintas sektor dalam tim penanganan stunting, ia melanjutkan, ditujukan untuk memudahkan pelaksanaan konsultasi dan koordinasi dalam upaya percepatan penurunan angka kasus stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata anak seusia.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ternate berupaya menurunkan angka kasus stunting dari 24 persen menjadi 14 persen pada 2024.
Di Kota Ternate, upaya percepatan penurunan angka kasus stunting difokuskan di 16 kelurahan yang tersebar di Kecamatan Pulau Ternate, Ternate Tengah, Ternate Utara, Pulau Hiri, dan Batang Dua.
Fathiyah mengatakan bahwa penurunan stunting antara lain dilakukan melalui program pewujudan keluarga berkualitas, Bangga Kencana.
Menurut dia, pemerintah kota sudah membentuk tim pendamping keluarga yang mencakup 335 kader untuk mendukung pelaksanaan upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting.
Wali Kota Ternate DR Tauhid Soleman sebelumnya menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas sektor dalam upaya untuk menurunkan angka kasus stunting.
Selain aparat pemerintah, ia melanjutkan, tokoh agama dan tokoh masyarakat juga perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting.
Baca juga: 14 penumpang kapal tenggelam di Ternate ditemukan selamat
Baca juga: Wings Air menambah penerbangan Ternate-Manado
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ternate Fathiyah Summa di Ternate, Selasa, mengatakan bahwa tim audit dan surveilans kasus stunting diperkuat oleh perwakilan dari organisasi lintas sektor.
Pelibatan perwakilan lintas sektor dalam tim penanganan stunting, ia melanjutkan, ditujukan untuk memudahkan pelaksanaan konsultasi dan koordinasi dalam upaya percepatan penurunan angka kasus stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata anak seusia.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ternate berupaya menurunkan angka kasus stunting dari 24 persen menjadi 14 persen pada 2024.
Di Kota Ternate, upaya percepatan penurunan angka kasus stunting difokuskan di 16 kelurahan yang tersebar di Kecamatan Pulau Ternate, Ternate Tengah, Ternate Utara, Pulau Hiri, dan Batang Dua.
Fathiyah mengatakan bahwa penurunan stunting antara lain dilakukan melalui program pewujudan keluarga berkualitas, Bangga Kencana.
Menurut dia, pemerintah kota sudah membentuk tim pendamping keluarga yang mencakup 335 kader untuk mendukung pelaksanaan upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting.
Wali Kota Ternate DR Tauhid Soleman sebelumnya menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas sektor dalam upaya untuk menurunkan angka kasus stunting.
Selain aparat pemerintah, ia melanjutkan, tokoh agama dan tokoh masyarakat juga perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting.
Baca juga: 14 penumpang kapal tenggelam di Ternate ditemukan selamat
Baca juga: Wings Air menambah penerbangan Ternate-Manado