Minahasa Utara, (Antara Sulut) - CV AKE Abadi yang bergerak pada produsen air mineral dengan menggunakan mata air di Kelurahan Airmadidi Bawah Kecamatan Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, perlu koordinasi dengan warga untuk penambahan bangunan pabrik.

"Warga menganggap CV AKE telah mengambil jalan perkebunan warga untuk penambahan bangunan pabrik tanpa koordinasi dengan warga," ujar Ketua LSM Minut Conection sekaligus sebagai Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Airmadidi Bawah, Noldy Johan Awuy, Minggu.

Dengan diambilnya lahan untuk jalan perkebunan umum bisa menghambat kegiatan warga dalam melakukan aktifitas sebagai petani.

"Rata-rata warga Airmadidi bawah aktifitas lainnya yaitu berkebun, jadi bagaimana bisa kalau jalan perkebunan warga digunakan, pada akhirnya menghambat roda ekonomi masyarakat setempat," kata dia.

Dia mengatakan semestinya perusahaan memberikan fasilitas umum untuk dipergunakan oleh warga, tapi kenyataannya fasilitas umum dari warga diambil oleh perusahaan.

"Semestinya perusahaan membantu masyarakat sekitar minimal memberikan bantuan bibit tanaman karena telah membangun pabrik di Airmadidi Bawah, malah jalan umum diambilnya, sehingga dapat kami katakan perusahaan telah mencuri hak-hak rakyat," kata Johan.

Dia tak memungkiri, dengan adanya perusahaan di Airmadidi Bawah secara langsung bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat, asalkan perusahaan benar-benar memperhatikan bentuk keinginan warga antara lain tenaga kerjanya, dimana harus memprioritaskan warga Airmadidi Bawah, Kelurahan Rap-rap maupun Airmadidi Atas untuk diperkerjakan.

"Jangan apa yang menjadi harapan warga malahan bertolak belakang dengan keinginan kami selaku warga yang ada di seputaran perusahaan AKE," keluhnya.

Dikatakannya, dengan adanya sabotase lahan ini, tak harus mengkonfirmasi kepada perusahaan karena pada dasarnya perusahaan sudah tahu batas-batas wilayahnya dan ini sudah merupakan pencurian.

"Akan kami proses hukum masalah tersebut ke Polres Minahasa Utara," tegasnya.

Sementara itu, dari pihak perusahaan belum dapat dikonfirmasi akan masalah tersebut, ketika sejumlah wartawan ingin bertemu dengan manajemen baik di pabrik yang ada di Airmadidi Bawah serta di Maumbi, manajemen tidak berada ditempat. @antarasulutcom.

Pewarta : Melky Tumiwa
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024