Manado (ANTARA) -
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani yang ingin meningkatkan produktifitas tanaman padi, hortikultura dan perkebunan kelapa sawit.
 
"Kita dapat penambahan pupuk subsidi jenis urea dari semula sebanyak 7.540 ton menjadi 8.940 ton," kata Kasi Produksi, Pembiayaan Alat, dan Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Dodi Hardiansyah dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis.
 
Pemerintah Kabupaten Mukomuko tahun ini mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 17.534 ton, bertambah dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebanyak 15.228 ton.
 
Ia mengatakan, alokasi pupuk subsidi untuk sektor pertanian 2021  sebanyak 17.534 ton tersebut terdiri dari jenis urea sebanyak 7.540 ton, SP-36 sebesar 1.680 ton, NPK sebesar 6.500 ton dan pupuk subsidi jenis organik sebanyak 914 ton, ZA sebanyak 900 ton.
 
Menurutnya, alokasi pupuk subsidi 2021 bertambah dibandingkan tahun sebelumnya karena salah satunya setelah peluncuran rencana definitif kebutuhan kelompok secara elektronik (e-RDKK).
 
Ia mengatakan sebelumnya sedikit sekali kelompok tani di daerah ini terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi, sekarang ini banyak petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi.
 
Sementara itu, ia mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi tahun 2021 di daerah ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 30 persen dibandingkan sebelumnya.
 
Ia menyebutkan, harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi yang mengalami kenaikan tersebut, yakni pupuk urea dari sebesar Rp1.800 per kg menjadi Rp2.350 per kg, harga pupuk ZA naik dari sebesar Rp1.400 per kg menjadi Rp1.700 per kg.
 
Kemudia harga pupuk organik naik dari sebesar Rp500 menjadi Rp800 per kg, pupuk SP-36 naik dari Rp2.000 menjadi Rp2.400 per kg, sedangkan harga pupuk NPK Ponska tidak mengalami kenaikan.
 

Pewarta : Ferri Aryanto
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024