Pemerintah desa di Kabupaten Mukomuko, tahun 2022 mengalokasikan sebagian dana desa untuk membeli bibit porang dan mengintegrasikan tanaman tersebut dengan kelapa sawit dan karet.
"Kenapa saya mengarah ke tanaman porang karena di desa kami ini sebesar 90 persen perkebunan sawit. Keterkaitan dengan porang mudah dibudidayakan dan mudah ditanam sela sawit dan di bawah naungan karet," kata Kepala Desa Maju Makmur, Kecamatan Penarik, Haris, dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.
Pemerintah Desa Maju Makmur tahun ini mengalokasikan dana desa sebesar Rp143 juta atau sebesar 20 persen untuk tanaman pangan seperti tanaman porang, jagung, dan kacang tanah.
Dari dana desa sebesar Rp143 juta tersebut, sekitar Rp90 juta untuk pengembangan tanaman porang seperti pembelian bibit, herbisida, dan insektisida, sisanya untuk budi daya tanaman jagung dan kacang tanah
Tidak hanya desanya yang mengalokasikan sebagian dana desa untuk pengembangan budi daya tanaman porang, termasuk beberapa desa lainnya di daerah ini.
Untuk tahap awal desanya menyiapkan lahan seluas dua hektare untuk budi daya tanaman porang, jagung, dan kacang tanah. Khusus lahan untuk tanaman Porang seluas satu hektare.
Selain itu, ia mengatakan, masih banyak lahan perkebunan kelapa sawit dan karet milik petani di daerah ini siap ditanam tanaman porang.
Kemudian, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan Porang Bumi Sejahtera (PBS) untuk melakukan budi daya tanaman porang.
Targetnya tidak hanya sebatas budi daya tanaman porang saja, nantinya kegiatan ini berkesinambungan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia masyarakat petani tanaman porang.
Ia mengatakan, pihaknya akan mendatangkan pelatih khusus pengolahan tanaman porang ini menjadi berbagai produk makanan yang siap jadi seperti beras shirataki, mie shirataki, dan berbagai produk lain.