Manado (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, didampingi Sekretaris Aris Adi Leksono, melantik pengurus wilayah, cabang dan anak cabang Pergunu Sulawesi Utara, di The Sentra Hotel, Sabtu.
"Saudara-saudara, saya mem-baiat kalian untuk kemuliaan dan kejayaan umat Islam dan kaum Muslimin seluruh bangsa Indonesia dan untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Tetapi dalam bahasa Arab, karena PWNU biasa berbahasa Arab," kata KH. Asep Saifudin Chalim, saat melantik pengurus wilayah serta pengurus cabang dan anak cabang yang berasal dari Kabupaten Talaud hingga Bolaang Mongondow Selatan, Sabtu.
Dia mengatakan, janji dalam pelantikan itu, intinya adalah berjuang untuk kemuliaan dan kejayaan kaum muslimin dan seluruh bangsa Indonesia, sebab NU ini Islam yang rahmatan lil'alamin, inklusif dan mengayomi semua bangsa Indonesia, serta berjuang untuk kemajuan bangsa dan negara melalui pendidikan.

Dalam arahannya Aba Yai, sapaan akrabnya, mengingatkan para guru untuk menganggap siswa atau anak didik sebagai anak sendiri, menerima pelajaran dari guru hingga tuntas, sampai dia paham, sehingga pertama bisa mendapatkan ilmu maka paham, kedua meningkatkan kecerdasan melalui proses itu, agar paham.
Sementara Ketua PW Pergunu Sulut, yang baru dilantik, Ahmad Sholeh, dalam sambutannya mengatakan, senang karena dilantik langsung oleh Ketua umum Pergunu. Dimana yang dilantik adalah pengurus wilayah, cabang 14 kabupaten dan kota serta anak cabang.
Sholeh mengatakan, ada tiga tugas pokok Pergunu, pertama meningkatkan kompetensi, kemudian kesejahteraan dan melakukan perlindungan atau advokasi pada profesi guru.
Sementara Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Sulawesi Utara, Reza Dotulung, yang mewakili gubernur, YSK, membacakan sambutannya, mengatakan peran Pergunu sangat penting terutama di Sulawesi Utara, dalam rangka mewujudkan misi dan visi yang maju sejahtera dan berkelanjutan, dimana salah satu misinya adalah pembangunan manusia daerah.

"Guru adalah ujung tombak, di tangan para guru masa depan Sulut ini dibentuk. Karena itu Pergunu diharapkan menjadi lokomotif penggerak bagi guru-guru NU di Sulut, untuk terus meningkatkan kompetensi, adaptif terhadap perubahan kurikulum dan teknologi serta menjadi teladan dalam karakter dan integritas. Besar harapan saya Pergunu dapat senantiasa menjadi organisasi yang terus bertumbuh bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh elemen pembangunan, termasuk Pemprov, Pemkab dan Pemkot dan lembaga pendidikan lainnya," katanya.
Menurut gubernur, saat ini Sulut sementara menggerakan ekonomi keuangan syariah, bersama pemerintah daerah, di dalam adalah enam pilar utama, maka peran pergunu sangat penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia Sulut, yang mampu keenam pilar tersebut.

