Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengadakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Tahun 2025 di wilayah Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Hal ini kami lakukan sebagai komitmen dalam menjaga ketersediaan uang rupiah layak edar, khususnya di wilayah 3T," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko di Manado, Rabu.
Dia mengatakan kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut dan didukung oleh pemerintah daerah serta pemangku kepentingan terkait.
Andry menjelaskan secara nasional sejak 2012, BI dan TNI AL telah melaksanakan 127 kali kas keliling ke 655 pulau. Pada tahun ini, Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) menargetkan 90 pulau di 18 provinsi.
Khusus di Sulawesi Utara, ERB berlangsung pada 20–26 Mei 2025 dan menjangkau lima pulau 3T, yaitu Miangas, Kakarotan, Kawio, Kawaluso dan Tagulandang.
Kegiatan menggunakan KRI Pari–849 yang mengangkut tim dari BI dan mengangkut uang layak edar sebanyak Rp5,1 miliar.
Selain layanan penukaran uang, BI mengadakan sosialisasi tentang Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, serta risiko penggunaan mata uang asing di wilayah perbatasan.
Dia mengatakan bahwa ERB merupakan wujud nyata sinergi dalam menjaga kedaulatan negara.
“Ketika TNI Angkatan Laut menjaga batas fisik negara, kami di BI menjaga batas ekonomi dengan menghadirkan rupiah ke wilayah perbatasan,” ujar Andry Prasmuko.
Di setiap lembar rupiah yang dibawa, terselip pesan bahwa negara hadir, menghargai dan melindungi masyarakat di ujung negeri.
Pelaksanaan ERB di Sulawesi Utara ini memberikan dampak positif dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan, serta menumbuhkan kebanggaan masyarakat perbatasan terhadap penggunaan Rupiah.
Dengan lokasinya yang berbatasan langsung dengan Filipina, Sulawesi Utara menjadi titik penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan simbol kedaulatan moneter Indonesia.