Lapas Ulu Siau tampilkan produk WBP pada pameran pelayanan publik
Manado (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ulu Siau, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro(Sitaro), menampilkan sejumlah produk hasil karya warga binaan pemasyarakatan (WBP) pada Pameran Pelayanan Publik dalam rangka Hari Pengayoman ke-79 yang dilaksanakan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Utara, di Manado 23-25 Agustus 2024.
"Karya yang ditampilkan merupakan hasil binaan dalam program kemandirian bagi WBP," Kata Kepala Lapas Ulu Siau Stady Umboh, di Manado, Sabtu.
Ia mengatakan sejumlah produk ditampilkan antara lain miniatur perahu, penganan atau kue bagea, halua kenari, pala manis dan dodol pala.
'Bahan baku dari produk-produk tersebut cukup tersedia di Sitaro seperti untuk miniatur perahu terbuat dari bambu, sementara untuk penganan yakni kue dari sagu, kenari dan pala," katanya.
Menurut Stady selain produk tersebut masih terdapat hasil karya lainnya dari para WBP seperti lemari, meja, kursi. Tetapi produk-produk tersebut tidak dibawa, mengingat barang-barang tersebut cukup berat untuk dibawa ke Manado menggunakan transportasi laut.
Produk yang dihasilkan itu, dibuat para warga binaan yang telah dilatih oleh para petugas dalam program kemandirian.
Program ini terus dilakukan Lapas Ulu Siau, dalam mengasah keterampilan para warga binaan upaya dapat mandiri ketika keluar dari lapas.
"Melalui keterampilan ini, para warga binaan bisa berusaha sendiri ataupun bekerja di sebuah perusahaan untuk bisa menghidupi kehidupan mereka dan keluarga," katanya.
Selain Lapas Ulu Siau, pada pameran pelayanan publik yang dilaksanakan di lapangan basket kawasan Megamas Manado, juga terdapat sejumlah lapas lainnya yang memamerkan hasil produk seperti Lapas Perempuan Manado, Lapas Manado, Rumah Tahanan Negara Manado.
"Karya yang ditampilkan merupakan hasil binaan dalam program kemandirian bagi WBP," Kata Kepala Lapas Ulu Siau Stady Umboh, di Manado, Sabtu.
Ia mengatakan sejumlah produk ditampilkan antara lain miniatur perahu, penganan atau kue bagea, halua kenari, pala manis dan dodol pala.
'Bahan baku dari produk-produk tersebut cukup tersedia di Sitaro seperti untuk miniatur perahu terbuat dari bambu, sementara untuk penganan yakni kue dari sagu, kenari dan pala," katanya.
Menurut Stady selain produk tersebut masih terdapat hasil karya lainnya dari para WBP seperti lemari, meja, kursi. Tetapi produk-produk tersebut tidak dibawa, mengingat barang-barang tersebut cukup berat untuk dibawa ke Manado menggunakan transportasi laut.
Produk yang dihasilkan itu, dibuat para warga binaan yang telah dilatih oleh para petugas dalam program kemandirian.
Program ini terus dilakukan Lapas Ulu Siau, dalam mengasah keterampilan para warga binaan upaya dapat mandiri ketika keluar dari lapas.
"Melalui keterampilan ini, para warga binaan bisa berusaha sendiri ataupun bekerja di sebuah perusahaan untuk bisa menghidupi kehidupan mereka dan keluarga," katanya.
Selain Lapas Ulu Siau, pada pameran pelayanan publik yang dilaksanakan di lapangan basket kawasan Megamas Manado, juga terdapat sejumlah lapas lainnya yang memamerkan hasil produk seperti Lapas Perempuan Manado, Lapas Manado, Rumah Tahanan Negara Manado.