Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegaskan minyak goreng kemasan rakyat yang diluncurkan oleh Kementerian Perdagangan, MinyaKita, memang dipasok khusus untuk masyarakat bawah yang membutuhkan.
Presiden mengakui bahwa pembelian minyak goreng subsidi itu memang dibatasi jumlah pembeliannya dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.
"Ini kan memang dibatasi agar tidak semua masyarakat beli dalam jumlah banyak. Karena itu adalah minyak yang memang kita pasok untuk yang masyarakat bawah yang membutuhkan," kata Presiden Jokowi usai meninjau harga pangan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis.
Kepala Negara mengatakan MinyaKita diatur HET nya dan tidak dijual dalam jumlah yang besar untuk masyarakat.
Namun demikian, Presiden mengatakan stok MinyaKita sangat banyak dan tersedia di semua pasar.
"MinyaKita kenapa kita taruh Rp14 ribu dan tidak boleh dijual dalam jumlah yang besar karena memang kita harapkan itu yang membeli hanya masyarakat bawah," kata Presiden.
Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menghimbau masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan stok MinyaKita jelang Ramadhan karena pemerintah senantiasa memastikan pendistribusian minyak goreng subsidi itu berjalan tepat sasaran.
Arief mengatakan, melalui Rapat Koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tanggal 6 Februari 2023 lalu, telah diputuskan penambahan pasokan minyak goreng untuk kebutuhan dalam negeri dari sebelumnya sebanyak 300.000 ton menjadi 450.000 ton.
Selain itu, di tingkat konsumen, pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan dan stabilisasi MinyaKita dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden tegaskan MinyaKita dipasok untuk masyarakat bawah