Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) mendukung Gerakan "Mari jo bakobong" (mari berkebun) untuk menjaga ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, di Manado, Selasa, mengatakan program "Mari Jo Bakobong" diselenggarakan untuk mendukung kedaulatan pangan demi kemakmuran rakyat Sulawesi Utara.
Hilman Latif mengaku bangga dan mengapresiasi program Pemerintah Provinsi Sulut tersebut.
Menurutnya, program ini memiliki banyak manfaat. Ia menilai kegiatan ini dapat menekan angka inflasi daerah, dimana kebutuhan rumah tangga terhadap bahan pokok bisa diperoleh secara mandiri.
Olehnya itu ia mengajak kepada ASN Kemenag di Sulut untuk bersama-sama menyukseskan program pemerintah yang dinilainya sangat baik untuk kesejahteraan masyarakat Sulut.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara Sarbin Sehe mengatakan ketahanan pangan dan kedaulatan pangan itu beda, kalau ketahanan pangan itu yang penting tersedia beras, ubi, rica atau cabai, tapi kalau kedaulatan pangan harus mandiri jadi harus tahu perbedaan kedaulatan dan ketahanan," tutur Kakanwil.
"Penanaman pohon produktif ini merupakan upaya mendukung gerakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey "Mari Jo Bakobong".
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan pihaknya berharap semua lapisan masyarakat mewujudkan gerakan ini, sehingga mampu bertahan walaupun krisis global sekalipun.