Manado (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Utara (Sulut) dan jajaran telah merekrut sekitar 15.000 relawan antinarkoba di daerah ini, dalam mendukung program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Kepala BNNP Sulut Brigjen Pol VJ Lasut, di Tomohon, Minggu, mengatakan pembentukan relawan antinarkoba telah dilakukan sejak tahun 2018 dengan keluarnya Peraturan Kepala BNN RI tentang pembentukan relawan antinarkoba di seluruh jajaran.
"Di Sulut sudah cukup banyak kami rekrut, sudah sekitar 15.000 orang," kata Lasut.
Dia mengatakan perekrutan tersebut juga dilakukan saat pandemi COVID-19.
Pada saat tersebut perekrutannya dilaksanakan melalui video conference, sehingga cukup banyak yang direkrut.
"Pada saat itu, setiap dilaksanakan kegiatan diikuti sekitar 1.000 orang, sehingga cepat sekali petambahannya. Sekarang sekitar 15 ribu orang di Sulut dan Kota Tomohon sekitar 1.000 orang," katanya pula.
Dia mengatakan para relawan tersebut mendapat sejumlah pelatihan untuk membantu BNNP, seperti menjelaskan terkait bahaya narkoba kepada masyarakat sekitarnya.
"Kalau dari BNNP datang langsung ke masyarakat mungkin ada rasa takut dari warga, tetapi kalau relawan yang datang dan jelaskan langsung diterima masyarakat," katanya lagi.
Mereka juga diberikan pelatihan public speaking, bagaimana cara mendata data warga yang sudah terkena narkoba untuk direhabilitasi.
'Bagaimana relawan itu menggugah orang yang sudah narkoba untuk direhabilitasi agar tidak jadi pecandu," katanya lagi.
Selain itu, bagaimana para relawan itu mendeteksi adakah pengguna narkoba dan pengedar narkoba di lingkungan sekitar. Kalau ada mereka laporkan dan BNN melaksanakan penindakan.
"Mereka sebagai perpanjangan tangan, mata dan telinga kami," katanya pula.
Dengan upaya-upaya ini, juga untuk mendukung Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar), dimulai dari Keluarga Bersinar, Desa dan Kelurahan Bersinar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNNP Sulut merekrut 15.000 relawan antinarkoba