Manado (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian (BKP) Manado memperketat lalu lintas ternak rentan mencegah terjangkitnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Sulawesi Utara.
"PMK merupakan penyakit menular pada ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan babi yang harus diwaspadai oleh masyarakat. Pengawasan lalu lintas ternak menjadi prioritas pemerintah termasuk di Sulut," sebut Kepala BKP Manado, Donni Muksydayan Saragih, Jumat.
Di Indonesia, penyakit PMK dilaporkan mewabah di daerah Jawa Timur dan Aceh pada bulan Mei 2022 lalu, meski begitu di Provinsi Sulut saat ini masih zona hijau yang bebas dari penyakit tersebut.
BKP Manado, sebut dia, terus memperketat pengawasan lalu lintas ternak rentan hewan di pintu-pintu masuk untuk mencegah penularan di daerah ini.
Salah satunya yang dilakukan BKP adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan desinfeksi terhadap 45 ekor sapi asal Ternate beserta alat angkutnya di Pelabuhan Ferry Bitung pada Kamis, (02/06).
Baca juga: 13 ternak di Bantul positif terinfeksi PMK
"Ternak sapi yang masuk ini telah melalui prosedur pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan laboratorium serta masa pengasingan selama 14 hari di instalasi Karantina Ternate. Tujuannya untuk memastikan sapi sehat dan bebas dari PMK," katanya.
Donni menambahkan, pemberian desinfektan oleh pejabat karantina terhadap ternak sapi tersebut merupakan bentuk tindakan perkarantinaan untuk mengendalikan biosekuriti berdasarkan ketentuan Surat Edaran Badan Karantina Pertanian Nomor 12950 Tahun 2022 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Kejadian PMK.
Dalam memperkuat pengawasan lalu lintas hewan ternak di Sulut, BKP Manado juga terus berkolaborasi dengan instansi lain seperti Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut, Polres Kota Bitung, KSOP Bitung hingga ASDP Ferry.
Dengan begitu, lanjut dia, potensi penyebaran PMK di provinsi ujung utara Sulawesi tersebut dapat ditekan secara optimal.
Penguatan pengawasan lalu lintas masuk ternak juga dilakukan oleh petugas Dinas Pertanian di 'check point' Kabupaten Bolaang Mongondow Utara untuk ternak dari Gorontalo.
Donni menambahkan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menyampaikan apresiasinya atas kinerja baik Karantina Pertanian dan seluruh instansi terkait yang sudah turut memperketat pengawasan di pintu masuk dan keluar.
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengharapkan pentingnya koordinasi seluruh pemangku kepentingan.
"Ini untuk memastikan tidak ada penyebaran ke daerah-daerah yang masih bebas PMK,” sebutnya.