Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta menerima 11 pengaduan terkait masalah pembayaran tunjangan hari raya (THR) oleh perusahaan menjelang Lebaran 2022.
"Sampai 20 April ada 11 yang mengadu. Ada yang dari perusahaan ritel, restoran, ada juga yang dari universitas atau perguruan tinggi," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Disnakertrans DIY R Darmawan saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis.
Posko Pengaduan THR Disnakertrans DIY dibuka sejak 2 April 2022 hingga H-7 lebaran yang dapat diakses secara luring maupun daring.
Menurut Darmawan, 11 aduan yang masuk berasal dari 2 pekerja dari Kota Yogyakarta, 8 dari Kabupaten Sleman, dan satu pengadu dari Bantul.
"Jumlah aduan menurun tajam jika dibandingkan Lebaran tahun lalu yang mencapai 160 aduan menjelang H-7," kata dia.
Darmawan menjelaskan perusahaan yang diadukan sebagian karena tidak sanggup membayar THR, ada yang hanya mampu membayar 75 persen, dan ada yang dicicil dua kali.
Ia mengatakan sebelum menerjunkan pegawai pengawas ke perusahaan yang diadukan, Disnakertrans DIY masih memberikan kesempatan hingga H-7 atau 25 April 2022 untuk memenuhi kewajiban membayar THR secara penuh.
"Kalau sampai H-7 tidak dibayarkan penuh, kami akan limpahkan ke pegawai pengawas untuk ditindak. Nanti akan ada nota pemeriksaan satu, nota pemeriksaan dua, kalau masih belum dibayar langsung kami buatkan berita acara pemeriksaan," ujar Darmawan.
Seluruh perusahaan, kata dia, tidak lagi mendapat kelonggaran membayarkan THR seperti saat awal hingga puncak pandemi pada 2020 dan 2021.
Dalam Surat Edaran (SE) Nomor M/1/HK.04/IV/2022 tanggal 6 April 2022 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2022, perusahaan tidak diperbolehkan lagi mencicil THR karyawan dan harus dibayarkan 7 hari sebelum Lebaran.
Menurutnya, regulasi baru tersebut telah disosialisasikan di berbagai perusahaan, baik skala kecil, menengah, maupun besar di DIY.
"Sudah tidak boleh lagi mencicil. Alternatif solusi perusahaan yang tidak mampu membayar bisa meminjam bank, atau kalau mendesak bisa menjual aset untuk membayar THR karyawan," kata dia.
Baca juga: Platform wagely luncurkan inisiatif "Bulan Penuh Berkah"
Baca juga: Disnaker Mataram siapkan posko pengaduan bagi pekerja terkait THR
Berita Terkait
Gempa Magnitudo 6,4 rusak rumah hingga fasilitas umum di Gunung Kidul DIY
Jumat, 30 Juni 2023 22:34 Wib
MR DIY hadir di Langowan penuhi kebutuhan rumah masyarakat
Selasa, 25 April 2023 8:29 Wib
Alasan DIY belum syaratkan PeduliLindungi untuk beli migor curah
Rabu, 29 Juni 2022 9:25 Wib
BNNP DIY gencarkan pembentukan tim IBM untuk menekan pengguna narkoba
Senin, 30 Mei 2022 9:26 Wib
Pengamat: Puan-Ganjar harus mengkapitalisasi peristiwa politik menuju pilpres
Rabu, 18 Mei 2022 11:40 Wib
Disdikpora larang sekolah di DIY buka kantin untuk cegah hepatitis akut
Jumat, 13 Mei 2022 11:22 Wib
Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jateng mengalami 69 kali gempa guguran
Senin, 21 Maret 2022 22:23 Wib
Dispar DIY sebut destinasi wisata membuka saat libur akhir tahun
Selasa, 23 November 2021 14:38 Wib