Makassar (ANTARA Sulsel) - Puncak fenomena alam gerhana matahari cincin yang terjadi Jumat (15/1) siang ini tidak terlihat jelas di wilayah Sulawesi Selatan termasuk kota Makassar.
Walaupun kumpulan awan menutupi sebagian wilayah kota Makassar, namun fenomena alam yang menjadi perbincangan media saat ini tidak dapat dinikmati warga di wilayah ini.
"Sayangnya, kita di sini (Makassar) tidak bisa menikmati gerhana. Padahal, gerhana matahari yang lalu bagus sekali dilihat," kata warga Sudiang Permai, Touto di Makassar, Jumat.
Menurut dia gerhana matahari cincin merupakan fenomena alam yang langka, karena peristiwa ini yang terakhir terjadi di tahun ini setelah gerhana matahari total terjadi di awal tahun 2009.
Warga Makassar lainnya, Gafur (23) yang ditemui usai sholat Jumat di Makassar juga menyayangkan peristiwa alam ini tidak dapat dinikmati di daerah ini.
"Tunggu saja tayangannya di televisi atau lihat informasinya di internet," ujarnya.
Dilaporkan fenomena alam ini hanya dapat dinikmati beberapa wilayah di Indonesia yakni Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.
Pengamatan pusat pemanfaatan sains atmosfer dan iklim Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN) menyimpulkan, gerhana matahari cincin di sebagian wilayah Indonesia dan terlihat di Bandung, sekitar 90 menit.
Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfir dan Iklim LAPAN, Thomas Djamaluddin sebelumnya menyebutkan, gerhana itu akan terlihat di Bandung sampai 8,3 persen.
Fenomena alam yang mulai berlangsung pukul 14.39 WIB hingga 15.55 WIB tersebut, menurut Thomas, akan terlihat sebagian, karena pada saat terjadi gerhana, matahari tidak pada posisi tegak lurus dengan posisi Indonesia.
(T.PK-HK/E001)