Manado (ANTARA) - Produk pupuk NPK Pelangi dan pupuk hayati Ecofert dari PT Pupuk Kaltim mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Produk Pupuk Kaltim mampu meningkatkan produksi tanaman hingga berkali lipat," kata Serfin Repi, petani asal Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, Selasa.
Dia merasakan manfaat penggunaan pupuk NPK Pelangi dan pupuk hayati Ecofert.
Serfin merupakan petani kentang yang mulai rutin menggunakan NPK Pelangi pada awal musim tanam tahun ini.
Dia mengombinasikan pupuk NPK Pelangi dan pupuk hayati Ecofert yang diterapkan pada masa sebelum tanam.
“Sebelum pakai NPK Pelangi dan Ecofert ini, hasil panen hanya berkisar 150 karung per hektare. Setelah menggunakan NPK Pelangi dan Ecofert, panennya bisa mencapai sekitar 200 karung, bahkan 300 karung per hektare,” katanya.
Ecofert biasanya digunakan petani sebelum memulai tanam pada lahan yang telah digemburkan atau proses olah tanah. Sementara itu, NPK Pelangi digunakan saat periode tanam sehingga mempengaruhi produktivitas. Kedua pupuk tersebut adalah produksi dari Pupuk Kaltim yang dikhususkan untuk tanaman pertanian atau holtikultura agar lebih meningkatkan hasil panen petani.
“Untuk sekarang, saya punya lahan 10 hektare untuk tanaman kentang. Dalam setahun, biasanya 3 kali panen dan sangat banyak pengaruhnya setelah pakai NPK Pelangi dan Ecofert,” tuturnya.
Assistant Account Executive (AAE) Pupuk Kaltim wilayah Bolaang Mongondow, Kevin Andre Sepang, mengatakan bahwa penggunaan pupuk NPK Pelangi pada komoditas kentang ini sekaligus menepis keraguan petani dalam menggunakan produk non subsidi dari Pupuk Kaltim tersebut. Meski harga lebih tinggi dari pupuk bersubsidi, namun untuk pemakaian jauh lebih hemat dengan hasil lebih maksimal.
“Petani sudah membuktikan langsung keunggulan NPK Pelangi dan hasil panen meningkat dari biasanya,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Serfin juga menerima hadiah sebagai juara 1 lomba foto petani yang diselenggarakan oleh Pupuk Kaltim. Kevin berharap ajang lomba ini dapat memacu semangat petani untuk meningkatkan produktivitas lahan dan tanamannya.
"Ini juga bentuk apresiasi kami kepada petani yang menggunakan pupuk NPK Pelangi yang ada di Sulawesi," papar dia.
Selain Serfin, pemenang lain yang ada di wilayah Sulawesi adalah Mordekhay Pitoy yang ada di Kota Tomohon sebagai juara 2. Sebagai juara pertama, Serfin mendapatkan hadiah uang senilai 5 juta rupiah, sementara juara dua mendapat 2 juta rupiah. Adapun 4 pemenang lain berasal dari Kota Tomohon, Kepulauan Sangihe, dan dari Kota Bitung.
Berita Terkait
Kemenag tingkatkan sosialisasi sertifikat halal pada UMK di Bolmong
Senin, 1 April 2024 7:49 Wib
Bendungan Lolak di Bolmong belum dibuka untuk wisata
Selasa, 12 Maret 2024 6:00 Wib
BI-TPID jaga stabilitas pangan di Bolmong Raya
Sabtu, 9 Maret 2024 6:14 Wib
Kemenag dan Pengadilan Agama Bolmong koordinasi selesaikan perkara
Kamis, 7 Maret 2024 5:19 Wib
Penyuluh agama Islam di Bolmong tanamkan cinta agama sejak usia dini
Rabu, 6 Maret 2024 18:03 Wib
Kemenag Bolmong Utara bentuk KMB untuk perkuat toleransi
Jumat, 1 Maret 2024 10:00 Wib
Menteri BUMN sebut Bendungan Lolak di Bolmong jadi sumber perekonomian baru
Jumat, 23 Februari 2024 12:03 Wib
Presiden Jokowi resmikan Bendungan Lolak di Bolmong
Jumat, 23 Februari 2024 9:47 Wib