Manado (ANTARA) - Heboh-heboh masalah pembagian kursi di alat kelengkapan DPRD (AKD) Manado,  yang dikeluhkan fraksi Nasdem, berlatarbelakang Perwal honor dan tunjangan bagi anggota dewan ditanggapi Ketua Komisi II DPRD Manado, Hengky Kawalo. 

Dia menegaskan, pemilihan AKD sama sekali tidak ada kaitannya dengan Perwal tersebut, itu urusan berbeda, sebab pemilihan pengurus dilakukan oleh masing-masing anggota dewan dan khusus komisi digelar dalam ruangan tertutup. 

"Jangan ketika kalah, Nasdem menggeser persoalan ke Perwal dan membentuk opini di media massa seola-olah Perwal menjadi penyebab, itu sungguh tidak elok," kata Kawalo, di Manado. 

Kawalo malah mengatakan curiga kalau para politisi Nasdem lemah dan tidak punya kemampuan melakukan komunikasi politik, sehingga tidak bisa mendapatkan satupun posisi dalam struktur komisi di DPRD Manado. 

Dia menegaskan, Perwal itu adalah produk wali kota yang dirancang dan dibuat tim kepala daerah, tidak ada kaitanya dengan DPRD, kecuali Perda, dan itupun ada dua inisiatif DPRD dan usulan pemerintah. 

"Tidak ada ruang bagi kami untuk mengutak atik Perwal, kalau persoalan gaji DPRD kami sudah sangat paham, karena memang gaji di provinsi saja hanya sekitar Rp49 juta tentu saja di sini berbeda, dan kami yang dulunya Rp44 juta sekarang jadi Rp33 juta sudah kami terima," katanya. 

Kawalo menegaskan, sangat tidak elok, menggiring kekalahan dalam pertaruhan memperebutkan kursi di struktur pimpinan dewan, lalu menggiringnya ke urusan Perwal, sebab pemilihan sudah diletakan pada koridor demokrasi, baik lewat mekanisme musyawarah mufakat, voting terbuka maupun tertutup.  

"Semua sudah memenuhi ketentuan, jadi lebih diam dan tenang dulu, mari kita fokus saja pada kerja-kerja politik di DPRD sehingga bisa membangun Manado menjadi lebih baik, karena menggiring opini ke soal gaji dalam Perwal, hanya sama dengan membuka isi perut dan aib sendiri," katanya. ***

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024