Manado (ANTARA) - Legislator Dapil Sario-Malalayang, Meykel Stif Maringka, mengajak masyarakat untuk menjadikan kebersihan sebagai gaya hidup.
"Masyarakat harus terus diajak untuk memahami, bahwa kebersihan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi sebenarnya adalah tanggung jawab setiap individu yang hidup," kata Meykel, di Manado.
Dia mengatakan, selama ini masyarakat terlalu dimanjakan oleh situasi dan keadaan, sehingga lebih banyak bersikap masa bodoh dengan kebersihan lingkungan, dan beranggapan hanya menjadi urusan pemerintah saja.
"Banyak yang berpikiran karena sudah membayar retribusi sampah setiap minggu atau bulan, maka berpikiran tugas membersihkan lingkungan semisal selokan di depan rumah atau parit-parit, menjadi kewajiban kepala lingkungan sebagai ujung tombak pemerintah di Kelurahan, untuk melakukannya padahal bukankah seperti itu," katanya.
Dia mengingatkan kebersihan adalah tanggung jawab bersama jangan hanya menuntut pemerintah tetapi justru harus kesadaran dari masyarakat yang ada untuk terus menjaga dan membersihkan lingkungan sehingga sampai yang sering menjadi masalah klasik juga dapat diselesaikan.
Sebab itu, politisi muda Partai Golkar itu, mengatakan masyarakat harus selalu berpikiran terbuka dan kembali menyadari bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama, jangan hanya melemparkan hal itu kepada pemerintah sebab toh jika lingkungan kotor, maka yang akan terkena dampak secara langsung adalah warga itu sendiri.
Meykel mengatakan selama ini sudah banyak regulasi yang mengatur tentang pengelolaan kebersihan di Kota Manado tetapi lebih banyak tidak dipatuhi daripada dilaksanakan oleh masyarakat.
"Sebab itu selaku wakil rakyat untuk saya mengajak dan menghimbau masyarakat terutama yang berada di Dapil Sario Malalayang Kota Manado umumnya untuk bersama menjaga kebersihan sebagai bentuk tanggung jawab untuk memelihara lingkungan," katanya. ***
"Masyarakat harus terus diajak untuk memahami, bahwa kebersihan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi sebenarnya adalah tanggung jawab setiap individu yang hidup," kata Meykel, di Manado.
Dia mengatakan, selama ini masyarakat terlalu dimanjakan oleh situasi dan keadaan, sehingga lebih banyak bersikap masa bodoh dengan kebersihan lingkungan, dan beranggapan hanya menjadi urusan pemerintah saja.
"Banyak yang berpikiran karena sudah membayar retribusi sampah setiap minggu atau bulan, maka berpikiran tugas membersihkan lingkungan semisal selokan di depan rumah atau parit-parit, menjadi kewajiban kepala lingkungan sebagai ujung tombak pemerintah di Kelurahan, untuk melakukannya padahal bukankah seperti itu," katanya.
Dia mengingatkan kebersihan adalah tanggung jawab bersama jangan hanya menuntut pemerintah tetapi justru harus kesadaran dari masyarakat yang ada untuk terus menjaga dan membersihkan lingkungan sehingga sampai yang sering menjadi masalah klasik juga dapat diselesaikan.
Sebab itu, politisi muda Partai Golkar itu, mengatakan masyarakat harus selalu berpikiran terbuka dan kembali menyadari bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama, jangan hanya melemparkan hal itu kepada pemerintah sebab toh jika lingkungan kotor, maka yang akan terkena dampak secara langsung adalah warga itu sendiri.
Meykel mengatakan selama ini sudah banyak regulasi yang mengatur tentang pengelolaan kebersihan di Kota Manado tetapi lebih banyak tidak dipatuhi daripada dilaksanakan oleh masyarakat.
"Sebab itu selaku wakil rakyat untuk saya mengajak dan menghimbau masyarakat terutama yang berada di Dapil Sario Malalayang Kota Manado umumnya untuk bersama menjaga kebersihan sebagai bentuk tanggung jawab untuk memelihara lingkungan," katanya. ***