Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Bitung bekerja sama dengan Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Manado menggelar dialog dengan tema "Dampak aksi lingkungan Kota Bitung terhadap dunia".

Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban, di Bitung, Senin (17/6), mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu cara memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya memelihara lingkungan tempat di mana kita tinggal.

Kota Bitung sudah mendapatkan penghargaan Piala Adipura untuk kesekian kalinya sebagai kota bersih dan sehat, namun hal tersebut belumlah cukup mengingat Indonesia masih menduduki peringkat dua negara dengan laut terkotor di dunia dengan sampah plastiknya.

"Kita sudah mulai gerakan cinta alam ini dan terus kita lakukan secara berkelanjutan agar terlihat dampaknya sehingga mampu menginspirasi dunia," katanya.

Kegiatan ini diharapkan mampu mengakomodasi pemerintah, generasi muda, masyarakat dan pihak yang terlibat lainnya untuk mempunyai komunikasi langsung, bertukar gagasan tentang lingkungan dan diimplementasikan lewat tindakan yang berguna bagi lingkungan demi kebaikan kota Bitung.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah pusat #IndonesiaBicaraBaik, dimana Kota Bitung adalah yang pertama kali menyuarakan program ini di Provinisi Sulut.

Hal ini diakibatkan kepedulian Pemkot Bitung lewat program cinta lingkungan seperti Go Green, "Less Plastic City" dan didukung seluruh masyarakat yang menjaga dan memelihara lingkungan sehingga mendapat perhatian dari banyak pemerhati lingkungan di Indonesia dan dunia.

Narasumber utama dalam kegiatan itu, Ketua TP PKK Kota Bitung Khouni Lomban Rawung yang juga selaku Duta Yaki Indonesia dan Kepala Sekolah Lingkungan Kota Bitung.

Kegiatan itu dihadiri Sekretaris Daerah Kota Bitung Audy Pangemanan, Ketua BPC Perhumas Manado Glady Runtukahu, para pejabat dan instansi terkait lainnya.

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024