Tondano (AntaraSulut) - Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey mendampingi Menkumham RI Yasona Laoly ketika membuka Perkemahan Kreatif Remaja Nasional Persekutan Gereja Indonesia (PGI) dan Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), yang dilaksanakan di Desa Leilem Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, Selasa (26/6).
Perkemahan bertejuk "remaja gereja yang kreatif tangguh inovatif demi Indonesia raya" diawali dengan ibadah yang dipimpin Sekretaris Umum Sinode GMIM Pdt Henri Runtuwene dan mengambil bacaan dalam Matius 5:13-6.
Dalam khotbahnya, Runtuwene menyampaikan, remaja kristen mau jadi teladan yang meneladani kasih Kristus, yang mau terus menerus meneladankan bagi dunia.
"Mari hidup didalam Tuhan, hidup sebagai garam dan terang, bukan hanya lewat tutur kata, tetapi juga lewat sikap tingkah laku dan perbuatan kasih yang dari Kristus," ungkapnya.
Sementara Gubernur Sulut Olly Dondokambey juga Ketua Umum Panitia menyampaikan, seorang yang tahu memanfaatkan garam yang tepat berarti ia bisa memanfaatkan kehidupannya.
Dirinya pun mengapresiasi dan mendukung program yang dilaksanakan Majelis Remaja Sinode GMIM, agar supaya para remaja belajar bersosialisasi ditengah-tengah kehidupannya.
"Karena ini pengalaman yang sangat baik dimana suatu saat apabila sudah menjadi pemuda, orang tua dan bisa menjadi pemimpin, sudah bisa mengenal bagaimana proses perjalanan kehidupan kita sebagai masyarakat. Suatu saat remaja yang ada di sini bisa menjadi pemimpin Sulut dan Indonesia ke depan," tuturnya.
"Di tempat perkemahan inilah kita melatih diri bagaimana kita menjadi pemimpin ke depan, tapi jangan lupa peran kita sebagai warga gereja agar dimanapun kita berada kita bisa menjadi terang dan garam bagi dunia," tandasnya.
Dalam sambutannya, Menkumham Yasona Laoly berharap, agar remaja GMIM terus mengasah diri, meningkatkan ilmu pengetahuan di era persaingan global, berupaya selalu untuk menjadi yang terbaik, harus mempunyai nilai lebih dalam kehidupan yang semakin ketat.
"Kita harus mempunyai rasa percaya diri bahwa anak Tuhan mampu melakukan yang terbaik dan mempunyai mimpi besar dan meraihnya," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, melalui perkemahan ini para remaja akan dilatih berupaya untuk menjadi tangguh dalam tantangan alam, tangguh dalam mengurus kepentingan sendiri serta berusaha untuk mampu saling bekerja sama.
"Tinggal di tenda jangan kita menjadi egois, jangan biarkan teman memasak sendiri, karena egoisme akan meruntuhkan kamu sendiri. Tapi dalam kebersamaan diperlukan ketekunan dan disiplin agar apa yang kita harapkan bisa terwujud," jelasnya.
Acara turut dimeriahkan tari-tarian remaja asal Papua. Kegiatan turut dihadiri Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito, Sekprov Sulut Edwin Silangen, Bupati Mitra James Sumendap, Wakil Walikota Tomohon Sherly A. Sompotan, Wakil Bendahara MPH PGI Ari Moningka, Ketua Dekab Minahasa James Rawung, Ketua Remaja Sinode GMIM Moody Rondonuwu, para tokoh agama serta undangan.
Perkemahan bertejuk "remaja gereja yang kreatif tangguh inovatif demi Indonesia raya" diawali dengan ibadah yang dipimpin Sekretaris Umum Sinode GMIM Pdt Henri Runtuwene dan mengambil bacaan dalam Matius 5:13-6.
Dalam khotbahnya, Runtuwene menyampaikan, remaja kristen mau jadi teladan yang meneladani kasih Kristus, yang mau terus menerus meneladankan bagi dunia.
"Mari hidup didalam Tuhan, hidup sebagai garam dan terang, bukan hanya lewat tutur kata, tetapi juga lewat sikap tingkah laku dan perbuatan kasih yang dari Kristus," ungkapnya.
Sementara Gubernur Sulut Olly Dondokambey juga Ketua Umum Panitia menyampaikan, seorang yang tahu memanfaatkan garam yang tepat berarti ia bisa memanfaatkan kehidupannya.
Dirinya pun mengapresiasi dan mendukung program yang dilaksanakan Majelis Remaja Sinode GMIM, agar supaya para remaja belajar bersosialisasi ditengah-tengah kehidupannya.
"Karena ini pengalaman yang sangat baik dimana suatu saat apabila sudah menjadi pemuda, orang tua dan bisa menjadi pemimpin, sudah bisa mengenal bagaimana proses perjalanan kehidupan kita sebagai masyarakat. Suatu saat remaja yang ada di sini bisa menjadi pemimpin Sulut dan Indonesia ke depan," tuturnya.
"Di tempat perkemahan inilah kita melatih diri bagaimana kita menjadi pemimpin ke depan, tapi jangan lupa peran kita sebagai warga gereja agar dimanapun kita berada kita bisa menjadi terang dan garam bagi dunia," tandasnya.
Dalam sambutannya, Menkumham Yasona Laoly berharap, agar remaja GMIM terus mengasah diri, meningkatkan ilmu pengetahuan di era persaingan global, berupaya selalu untuk menjadi yang terbaik, harus mempunyai nilai lebih dalam kehidupan yang semakin ketat.
"Kita harus mempunyai rasa percaya diri bahwa anak Tuhan mampu melakukan yang terbaik dan mempunyai mimpi besar dan meraihnya," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, melalui perkemahan ini para remaja akan dilatih berupaya untuk menjadi tangguh dalam tantangan alam, tangguh dalam mengurus kepentingan sendiri serta berusaha untuk mampu saling bekerja sama.
"Tinggal di tenda jangan kita menjadi egois, jangan biarkan teman memasak sendiri, karena egoisme akan meruntuhkan kamu sendiri. Tapi dalam kebersamaan diperlukan ketekunan dan disiplin agar apa yang kita harapkan bisa terwujud," jelasnya.
Acara turut dimeriahkan tari-tarian remaja asal Papua. Kegiatan turut dihadiri Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito, Sekprov Sulut Edwin Silangen, Bupati Mitra James Sumendap, Wakil Walikota Tomohon Sherly A. Sompotan, Wakil Bendahara MPH PGI Ari Moningka, Ketua Dekab Minahasa James Rawung, Ketua Remaja Sinode GMIM Moody Rondonuwu, para tokoh agama serta undangan.