Manado, (AntaraSulut) - Kepala Stasiun Klimatologi Kayuwatu, Kabupaten Minahasa Utara Jhon J Haurisa berharap sekolah lapang iklim (SLI) tahap tiga mampu meningkatkan produksi padi petani di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

"BMKG mempunyai tanggung jawab bagaimana meningkatkan produksi pertanian khususnya tanaman padi melalui kontribusi bidang klimatologi," kata Haurisa pada pembukaan SLI III di Kelurahan Kiniar, Tondano Timur, Rabu.

Dia menambahkan, dari sekolah lapang ini petani mendapatkan pemahaman tentang perkiraan cuaca dan iklim yang dapat diterapkan pada saat menanam padi.

Pemahaman yang dimiliki 24 anggota kelompok tani "Matuari" ini, kata dia, dapat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang mengganggu pola tanam.

"Memang ada kearifan lokal yang telah berakar di tengah masyarakat petani Minahasa yang disebut oras. Nah kita berharap ini bisa disandingkan antara ilmu pengetahuan khususnya di bidang klimatologi," ujarnya.

Walaupun diakui menurut dia, ilmu pengetahuan terus berkembang pesat dan dapat diaplikasikan petani sekaligus menjadi acuan bila mana jadwal menanam dapat dilakukan.

Dia berharap, dengan adanya perlakuan bercocok tanam yang dikolaborasikan dengan memperhatikan cuaca dan iklim dapat meningkatkan produksi pertanian petani.

"Kalau tanpa perlakuan (SLI) padi jenis cigeulis mampu menghasilkan sebanyak 9 ton padi, nah kita berharap setelah ada perlakuan hasilnya bisa lebih dari itu," ujarnya.

Dampaknya, kata dia, selain meningkatkan kesejahteraan petani juga mendukung program pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait dengan ketahanan pangan nasional.

Tahun sebelumnya, Stasiun Klimatologi BMKG Sulut juga melakukan kegiatan serupa di Kota Tomohon untuk komoditas tanaman jagung.***4***



(T.K011/B/G004/G004) 12-04-2017 21:51:24

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024