Manado (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Manado mengajak komunitas lokal melestarikan ekosistem mangrove guna menjaga lahan ekonomi warga pesisir, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut).
"Kehadiran PNM di tengah masyarakat tidak berhenti pada nasabah saja, melainkan masyarakat dan lingkungan sekitar," kata Pemimpin Cabang PNM Manado Eka Pradana Wijaya, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan pihaknya memilih lokasi kegiatan di Desa Sarawet, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara karena ketergantungan yang tinggi masyarakat terhadap ekosistem mangrove.
"Kami bekerja sama dengan 'Seasoldier' yang menggandeng komunitas pecinta alam lokal yaitu “Elang Laut”. Semoga giat ini memberi dampak pada aspek keberlanjutan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga ekosistem mangrove,” jelas Eka Pradana .
Diharapkan program penanaman mangrove ini dapat memberikan manfaat pelestarian lingkungan dan berdampak secara ekonomi untuk masyarakat.
Eka Pradana berharap program ini akan menjadi program berkelanjutan.
Terus memberdayakan masyarakat Indonesia, PNM memiliki komitmen total dalam keberlanjutan membangun 3 pilar utama yakni pilar ekonomi, pilar sosial, dan pilar lingkungan.
Dalam kegiatan pelestarian ekosistem mangrove ini, PNM sebetulnya tengah membantu pemerintah dan masyarakat dalam pencapaian SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) terutama pada poin 14 yakin memelihara ekosistem lautan.
"Jika kita kaitkan dengan 3 pilar utama, PNM sedang berupaya menjaga dan mengembangkan pilar lingkungan,” kata Eka Pradana.
Sarawet, sebagai desa yang terletak di pesisir pantai, masyarakatnya memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap ekosistem laut seperti ekosistem mangrove.
Hal ini dikarenakan ekosistem mangrove merupakan ladang perekonomian dan juga perlindungan masyarakat pesisir Desa Sarawet dari erosi dan abrasi pantai.
Pentingnya pelestarian ekosistem mangrove bagi masyarakat menjadi dorongan bagi PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Manado untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk komitmen pemberdayaan lingkungan terhadap masyarakat pra-sejahtera.
Hal ini menjadi salah satu bentuk nyata dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
"Kehadiran PNM di tengah masyarakat tidak berhenti pada nasabah saja, melainkan masyarakat dan lingkungan sekitar," kata Pemimpin Cabang PNM Manado Eka Pradana Wijaya, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan pihaknya memilih lokasi kegiatan di Desa Sarawet, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara karena ketergantungan yang tinggi masyarakat terhadap ekosistem mangrove.
"Kami bekerja sama dengan 'Seasoldier' yang menggandeng komunitas pecinta alam lokal yaitu “Elang Laut”. Semoga giat ini memberi dampak pada aspek keberlanjutan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga ekosistem mangrove,” jelas Eka Pradana .
Diharapkan program penanaman mangrove ini dapat memberikan manfaat pelestarian lingkungan dan berdampak secara ekonomi untuk masyarakat.
Eka Pradana berharap program ini akan menjadi program berkelanjutan.
Terus memberdayakan masyarakat Indonesia, PNM memiliki komitmen total dalam keberlanjutan membangun 3 pilar utama yakni pilar ekonomi, pilar sosial, dan pilar lingkungan.
Dalam kegiatan pelestarian ekosistem mangrove ini, PNM sebetulnya tengah membantu pemerintah dan masyarakat dalam pencapaian SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) terutama pada poin 14 yakin memelihara ekosistem lautan.
"Jika kita kaitkan dengan 3 pilar utama, PNM sedang berupaya menjaga dan mengembangkan pilar lingkungan,” kata Eka Pradana.
Sarawet, sebagai desa yang terletak di pesisir pantai, masyarakatnya memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap ekosistem laut seperti ekosistem mangrove.
Hal ini dikarenakan ekosistem mangrove merupakan ladang perekonomian dan juga perlindungan masyarakat pesisir Desa Sarawet dari erosi dan abrasi pantai.
Pentingnya pelestarian ekosistem mangrove bagi masyarakat menjadi dorongan bagi PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Manado untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk komitmen pemberdayaan lingkungan terhadap masyarakat pra-sejahtera.
Hal ini menjadi salah satu bentuk nyata dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.