Manado (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp73 miliar lebih dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) untuk membantu percepatan penurunan stunting di provinsi tersebut.

"Kebijakan strategi dan alokasi penganggaran dana transfer DAK fisik dan BOKB menjadi sangat penting dalam mencapai target indikator program menurunkan angka stunting," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Diano Tino Tandaju di Manado, Sabtu.

Dia menjelaskan, pada tahun ini akan disalurkan DAK fisik sebesar Rp18,42 miliar lebih, serta dana BOKB senilai Rp54,76 miliar lebih untuk kabupaten dan kota di provinsi ujung utara Sulawesi tersebut.

Dia mengatakan, BKKBN Sulut berharap peran dan fungsi optimal dari Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) kabupaten dan kota sebagai bunda pendamping keluarga.

"Dari TP-PKK diharapkan peran tim pendamping keluarga yang terdiri atas kader-kader PKK dan kader keluarga berencana," katanya.

Tim pendamping keluarga tersebut, kata Diano, akan membantu peran melaksanakan pencegahan serta percepatan penurunan stunting khususnya pendampingan bagi keluarga berisiko stunting.

"Kegiatan-kegiatan ini akan didukung dengan DAK fisik dan BOKB," katanya.

BKKBN Sulut tetap optimistis bahwa peran tim pendamping keluarga tersebut akan mendorong percepatan target penurunan stunting tahun ini sebesar 14 persen di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN Sulut alokasikan Rp73 miliar bantu percepatan penurunan stunting

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024