Manado (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado, Sulawesi Utara membangun sinergi dengan beberapa kabupaten dan kota melakukan cegah tangkal penyalahgunaan obat di sejumlah wilayah.

"Cegah tangkal penyalahgunaan obat ini kami rangkul pemerintah daerah, apa sih yang harus kita lakukan, jangan sampai sudah kejadian, nah kasihan kan anak-anak kita ketika sudah jadi korban," ujar Kepala BBPOM Manado, Hariani di Manado, Senin.

Upaya bersama cegah tangkal ini, kata dia, minimal untuk menurunkan angka penyalahgunaan atau penggunaan obat yang salah.

Dari hasil analisis risiko, kasus penyalahgunaan obat ini ditemukan di beberapa daerah seperti Kota Kotamobagu, di wilayah tersebut sudah dilakukan kegiatan cegah tangkal termasuk membuat SK terpadu.

Upaya berikutnya, juga dilakukan di Kota Manado dan Kota Bitung.

"Memang tinggi kasus penyalahgunaan obat di Kota Bitung, karena dari 32 kasus yang ada, sebanyak 22 kasus di antaranya berasal dari wilayah tersebut," terang Hariani. 

Upaya pencegahan ini, kata dia, harus segera dilakukan, karena tidak cukup langkah cegah tangkal ini dilakukan oleh pemerintah akan tetapi membutuhkan sinergi dengan para pemangku kepentingan lainnya termasuk masyarakat.

"Mari kita saling bantu, paling tidak berkurang, jangan sampai peredarannya semakin marak. Menghilangkan (penyalahgunaan) bisa, satu saat bisa ketika ada upaya bersama," harapnya.

Penyebarluasan informasi bahaya penyalahgunaan obat ini juga memerlukan peran media di dalamnya.

"Ini adalah obat resmi yang disalahgunakan. Kalau tidak sakit jangan minum obat. Selain sudah disalahgunakan, minumnya juga tidak sesuai dosis," ujarnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024