Pontianak (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Satarudin mendesak adanya percepatan realisasi pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I untuk mengurangi kemacetan di jalur tersebut.
"Saat ini kondisi Jembatan Kapuas I pada jam-jam sibuk, seperti jam kerja dan pulang kerja terjadi kemacetan yang cukup parah, dan ditambah lagi karena tidak beroperasinya pelayanan penyeberangan feri di Siantan," kata Satarudin di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan penyebab ditutupnya penyeberangan feri Bardan-Siantan dikarenakan adanya perbaikan pada dermaga penyeberangan feri tersebut.
"Sudah kurang dua bulan layanan penyeberangan ini ditutup sementara karena adanya keretakan pada bagian tiang fender dermaga yang saat ini sedang diperbaiki," katanya.
Untuk saat ini, pihaknya terus memantau perkembangan perbaikan dermaga tersebut serta mendorong adanya percepatan pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I.
"Kami selalu memantau perkembangan perbaikan dermaga feri dan meminta agar segera dibuka kembali dan perlu koordinasi lagi dengan Pemerintah Kota Pontianak agar aktivitas lalu lintas kendaraan masyarakat tidak menumpuk di Jembatan Kapuas I," ujarnya.
Selain itu, menurut Satarudin, kemacetan di jalur Kapuas I semakin parah karena tingginya aktivitas masyarakat di bulan Ramadhan, terutama pada jam pulang kerja.
Dari pantauan ANTARA di lapangan, sejumlah kendaraan dari arah Siantan menuju Kota Pontianak dan sebaliknya terus mengalami peningkatan pada jam-jam sibuk.
Beberapa petugas kepolisian juga selalu disiagakan untuk mengatur lalu lintas di persimpangan lampu merah Jalan Imam Bonjol dan Tanjungpura untuk mengantisipasi terjadinya macet total akibat padatnya kendaraan.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan pembangunan konstruksi Jembatan Paralel Kapuas I akan dimulai tahun 2022.
Dia berharap rencana pembangunan jembatan yang sangat dinantikan masyarakat guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sana berjalan lancar dan segera difungsikan.
Oleh sebab itu, dirinya secara khusus mengawal proses rencana pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I dengan terus berkoordinasi kepada Ketua dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI untuk ikut mendukung pembangunan ini.
"Saat ini kondisi Jembatan Kapuas I pada jam-jam sibuk, seperti jam kerja dan pulang kerja terjadi kemacetan yang cukup parah, dan ditambah lagi karena tidak beroperasinya pelayanan penyeberangan feri di Siantan," kata Satarudin di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan penyebab ditutupnya penyeberangan feri Bardan-Siantan dikarenakan adanya perbaikan pada dermaga penyeberangan feri tersebut.
"Sudah kurang dua bulan layanan penyeberangan ini ditutup sementara karena adanya keretakan pada bagian tiang fender dermaga yang saat ini sedang diperbaiki," katanya.
Untuk saat ini, pihaknya terus memantau perkembangan perbaikan dermaga tersebut serta mendorong adanya percepatan pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I.
"Kami selalu memantau perkembangan perbaikan dermaga feri dan meminta agar segera dibuka kembali dan perlu koordinasi lagi dengan Pemerintah Kota Pontianak agar aktivitas lalu lintas kendaraan masyarakat tidak menumpuk di Jembatan Kapuas I," ujarnya.
Selain itu, menurut Satarudin, kemacetan di jalur Kapuas I semakin parah karena tingginya aktivitas masyarakat di bulan Ramadhan, terutama pada jam pulang kerja.
Dari pantauan ANTARA di lapangan, sejumlah kendaraan dari arah Siantan menuju Kota Pontianak dan sebaliknya terus mengalami peningkatan pada jam-jam sibuk.
Beberapa petugas kepolisian juga selalu disiagakan untuk mengatur lalu lintas di persimpangan lampu merah Jalan Imam Bonjol dan Tanjungpura untuk mengantisipasi terjadinya macet total akibat padatnya kendaraan.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan pembangunan konstruksi Jembatan Paralel Kapuas I akan dimulai tahun 2022.
Dia berharap rencana pembangunan jembatan yang sangat dinantikan masyarakat guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sana berjalan lancar dan segera difungsikan.
Oleh sebab itu, dirinya secara khusus mengawal proses rencana pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I dengan terus berkoordinasi kepada Ketua dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI untuk ikut mendukung pembangunan ini.