Tomohon (ANTARA) - Wakil Wali Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Wenny Lumentut mengajak masyarakat menjaga toleransi antarumat beragama yang telah terbangun sedari dulu.

"Saat saya duduk sebagai pimpinan DPRD Sulut dengan segala konsekuensi bahkan sampai dicopot sebagai ketua DPD satu partai politik, sayalah orang pertama yang menolak FPI dan HTI di daerah ini," sebut Wawali Wenny di Tomohon, Sabtu.

Alasannya, menurut dia, toleransi antarumat Kristen dan umat Muslim di bumi Nyiur Melambai sudah ada sejak zaman dulu, bahkan sebelum Indonesia merdeka kehidupan rukun dan damai sudah tercipta.

Dia mencontohkan umat Muslim di Kampung Jawa Tomohon yang datang dari Jawa Barat sudah menetap sejak tahun 1875, atau umat Muslim di Tondano berasal dari Jawa Tengah.

"Kerukunan dan kedamaian di daerah ini sudah lama bahkan sudah turun-temurun, jadi tidak ada yang perlu dipersoalkan lagi, saat ini kita harus berupaya menjaga dan melestarikan hal tersebut," ajaknya.

Dia pun berharap masyarakat semakin sadar dan taat hukum agar supaya kehidupan sosial politik dan ekonomi dapat berjalan normal.

"Tomohon kental dengan predikat kota pendidikan, kota religius juga kota pariwisata. Karena itu mari kita jaga dan lestarikan kondusifitas wilayah agar pembangunan dapat berjalan dengan baik serta masyarakat dapat hidup rukun dan damai seperti saat ini," ujarnya.

Dia pun berharap tokoh-tokoh masyarakat, ormas dan insan pers selalu memberikan informasi baik, sosialisasi-sosialisasi maupun pemberitaan media arif dan bijaksana.

"Perlu digarisbawahi, jangan karena perbuatan satu atau dua oknum kita mengeneralisasi agama tertentu, agama tidak mengajarkan kejahatan, semua agama mengajarkan hal yang baik, demikian juga ormas yang pada hakikatnya didirikan untuk hal-hal yang baik, khususnya yang terdaftar di Kesbangpol Kota Tomohon," katanya menegaskan.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024