Bitung, (Antaranews Sulut) – Pemerintah Kota Bitung, Sulawesi Utara kembali menggelar “Festival Pesona Selat Lembeh 2018”. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Pesona Selat Lembeh akan kembali diadakan tanggal 6-10 Oktober dengan tema “Sail The Difference”.
Festival Pesona Selat Lembeh yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Bitung, adalah wujud perayaan masyarakat bahari yang tahun ini kian mengukuhkan festival sebagai pesta rakyat sekaligus etalase pariwisata Kota Bitung. Karena Festival Pesona Selat Lembeh tahun 2018 akan meramu secara kreatif pertunjukan ritual budaya, parade perahu Sailing Pass, syukuran budaya Thanksgiving Day yang unik, pertunjukan musik, Marathon 10K eksibisi kuliner dan pemutaran film, marching band, lomba kuliner, hingga aneka workshop dengan beragam tema. Sehingga diharapkan Festival Pesona Selat Lembeh mampu menjadi destinasi yang memberi kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati kecantikan kota Bitung sekaligus menikmati festival wisata kota ini.
Tahun 2018, penyelenggaraan Festival Pesona Selat Lembeh yang akan diadakan di Pelabuhan Perikanan Kota Bitung, dikemas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni dengan rangkaian acara pembuka Sailing Pass yang merupakan parade kapal untuk kian mengukuhkan Kota Bitung sebagai kota bahari. Inilah roh yang menghidupkan Festival Pesona Selat Lembeh dan selaras dengan slogan pemerintah kota “Bitung Bahari Berseri’. Sailing Pass adalah acara unggulan yang akan menampilkan parade ratusan kapal nelayan, kapal perang dan kapal layar melintasi perairan Selat Lembeh.
Selain itu, festival tahun 2018 juga dikemas berbeda dengan keberadaan 3 zona tematik yang inspiratif. Zona Tarsius -Eco Area, Yaki - Zona Festival, Pigmy -Zona Kuliner. Masing-masing zona akan menampilkan rangkaian acara yang variatif. untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan maksimal bagi pengunjung melalui pilihan zona sesuai minat para masyarakat dan wisatawan.
Pelaksanaan tahun ini juga didukung beragam penampil berskala nasional seperti Gugun Blues Shelter, D Massive, Anji, DJ Inno-cent, Shandrayati Fay, Rhytm Rebels, dengan tak lupa menyuguhkan penampilan budaya tradisional kota Bitung seperti Masamper, Maengket, Kolintang, tari Kabasaran dan Barongsay Liong sebagai wujud keragaman di kota ini. Nikmati juga keseruan Disko Tanah yang berakar dari kebiasaan masyarakat Bitung. Saksikan penampilan spesial Teater Sanggar Tangkasi yang menjadi sanggar seni kebanggaan Kota Bitung yang akan memeriahkan pelaksanaan Festival Pesona Selat Lembeh tahun 2018.
Beragam workshop dengan tema menarik juga menjadi bagian penting Festival Pesona Selat Lembeh 2018, tak lain agar perayaan tahunan ini dapat menjadi ajang pertukaran ide dan diskusi yang berkenaan dengan tema pariwisata, budaya dan lingkungan dengan menampilkan beragam pembicara yang kompeten di bidang masing-masing. Festival Pesona Selat Lembeh tahun 2018, diharapkan menjadi pesta dan temu rakyat yang mengajak semua orang untuk menikmati kegembiraan dan kemeriahan festival.
Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan acara tahunan Festival Pesona Selat Lembeh memang untuk mempromosikan sekaligus mengukuhkan Kota Bitung sebagai wisata alternatif baru yang layak diperhitungkan di Sulawesi Utara.
Selat Lembeh adalah selat di Kota Bitung, yang menghubungkan daratan utama Pulau Sulawesi dengan Pulau Lembeh, dan bisa ditempuh dengan menyeberang kapal atau ferry selama 10 menit saja. Selat Lembeh adalah salah satu destinasi unggulan Kota Bitung yang telah dikenal di kalangan diver mancanegara, sebagai salah satu titik destinasi diving dunia berkat keberadaan critters unik yang hanya ada di Bitung. Selat ini juga dikenal sebagai spot muck diving terbaik dunia, dan dikenal sebagai The Mecca of Macro Photography.
Festival Pesona Selat Lembeh telah diadakan sejak tahun 2009. Festival yang kian tahun kian berkembang, awalnya merupakan wujud rasa syukur para nelayan dan pengusaha ikan atas hasil laut yang berlimpah. Festival Pesona Selat Lembeh 2018 akan memberi wadah seluas-luasnya bagi kreatifitas warga Kota Bitung untuk, persembahan terbaik dari masyarakat untuk masyarakat, dengan harapan gaung dan promosi wisata Kota Bitung dapat sampai ke masyarakat di luar kota Bitung bahkan hingga mancanegara.
"Kota Bitung dikarunia Tuhan dengan laut, hutan, dan pulau. Lengkap sebagai satu kota yang tak dimiliki kota lain di Indonesia. Festival Pesona Selat Lembeh ini sudah diselenggarakan bertahun-tahun tetapi baru tahun kemarin didukung pemerintah. Bitung sebelumnya terkenal sebagai perikanan. Saya pikir juga tak bagus, kita tambah pariwisata untuk pengembangan dan kontribusi terhadap pemerintah," ungkap Walikota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban.
Sampai jumpa di Festival Pesona Selat Lembeh 2018!
Tentang Bitung
Kota Bitung berjarak sekitar 45 kilometer dari ibukota Sulawesi Utara dan bisa ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam. Posisi geografis Kota Bitung sebagai kota pelabuhan internasional dan gerbang perniagaan, menjadikan Pemerintah Kota Bitung mencanangkan visi “Bitung Kota Sejahtera, Maju, Berdaya Saing dan Berbudaya, Menjadi Titik Simpul dan Pintu Gerbang Indonesia di Kawasan Asia Pasifik.
Slogan pemerintah kota Bitung adalah Bitung Bahari Berseri dengan berlandaskan 5 pesona yang menjadi daya tarik pariwisata Kota Bitung. Pesona Bahari, Pesona Flora, Pesona Fauna, Pesona Industri, Pesona Sejarah Budaya dan Religi.
Bitung adalah kota yang berwarna, berkat ragam pesona objek wisata. Kecantikan alam dan laut, khasanah kuliner, serta lanskap kota. Keindahan daratan, lautan perbukitan hingga pegunungan. Keragaman budaya dan jejak sejarah.
Wisatawan bisa memilih bersantai dengan berenang menikmati keindahan pantai bersih dan alami, menginap di resort-resort atau homestay yang dikelola masyarakat dengan pemandangan memukau dari Gunung Dua Sudara.
Penyuka adventure, olahraga selam maupun snorkeling dimanjakan dengan pesona Selat Lembeh . Inilah salah satu titik destinasi diving dunia berkat 92 titik selam. Keunikan Selat Lembeh terletak pada biota berukuran kecil, langka, dan tidak ditemukan di tempat lain karena bersifat endemik. yang tidak akan ditemukan di kawasan lainnya. Hal ini menjadikan Selat Lembeh tersohor sebagai The Mecca of Divers atau The Mecca of Macro Photography.
Cagar Alam Tangkoko menambah pesona Bitung. Inilah rumah alami dan habitat asli bagi ratusan mamalia, burung dan reptil serta amfibi. Jangan lupakan 2 primata endemik Sulawesi Utara yang terancam punah, Yaki dan Tarsius, yang bisa ditemukan di Tangkoko.
Kekayaan fauna yang ada di Cagar Alam Tangkoko, Taman Wisata Batu Putih, Taman Wisata Batu Angus seperti pohon enau, woka, ebony hingga pohon bitung, menjadikan treking adalah aktivitas yang tak boleh dilewatkan.
Nikmati keindahan dan keunikan 3 kawasan ekowisata, menyusuri hutan mangrove sekaligus menikmati keindahan pantai. Silahkan mampir ke Kawasan Ekowisata Pintu Kota, Ekowisata Kareko dan Ekowisata Pasir Panjang bagi penyuka wisata alam.
Bitung juga merupakan kota multi kultur dan multi etnis. Etnis Sangihe-Talaud, Minahasa, Gorontalo, Toraja Tionghoa, Makassar, Gowa, Bugis, Jawa, dan lain sebagainya, hidup berdampingan secara damai.
Wisata sejarah juga menjadi daya tarik Bitung. Luangkan waktu untuk datang ke jejak sejarah Perang Dunia II di Monumen Trikora, Monumen Jepang, Kapal Karam/Mawali Wreck, Aer Prang dan masih banyak lagi
Bitung juga merupakan kota industri yang dinamis berkat keberadaan industri perkapalan, pengalengan ikan, minyak goreng, hingga mie instan.(advetorial)