Minahasa Utara, 29/9 (Antara Sulut) - Aksi TPP yang diistilahkan bagi DPRD Minahasa Utara yaitu Terbang Pasca Patipurna kini menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat.
Salah satunya disoroti aktifis Minahasa Utara William Luntungan dimana fenomena TPP (Terbang Pasca Paripurna) dilingkungan Legislatif kelihatannya bukan menjadi kebiasaan, tapi ketetapan.
"Pokoknya para wakil rakyat seperti sudah mengatur jadwal keberangkatan anggota DPRD sehingga tinggal disesuaikan kapan paripurna berlangsung," ujar Luntungan mengkritis aksi TPP DPRD Minahasa Utara.
Dia mengatakan, rakyat jelata yang ada di Minahasa Utara pun bisa menebak waktu dan jadwal keberangkatan anggota dewan yang terhormat pasca paripurna.
"Kalau paripurna APBD Perubahan hari Kamis, pasti Jumat para anggota DPRD Minahasa Utara berangkat karena hari Sabtu-Minggu libur dan ini sudah berlangsung sangat lama, seperti terpola dan terstruktur, boleh dikatakan setiap Paripurna pasti berakhir dgn keluar daerah dan tentunya milyaran uang rakyat yang dikuras untuk membiayai mereka," ujar Aktifis ini.
Sementara Ketua DPRD Minahasa Utara Berty Kapoyos mengaku bila keberangkatan anggota sejumlah DPRD keluar daerah terkait kunjungan kerja.
"Karena memang sudah tertata dalam APBD terkait keberangkatan dewan, dan kegiatan tersebut bukan untuk berfoya-foya tapi tujuannya kunjungan kerja. Yang pasti demi keberlangsungan pembangunan dan kesejahteraan Minahasa Utara," ujar Kapoyos saat dikonfirmasi.
Dia tak menampik kalau kegiatan keberangkatan sering mendapat sorotan, dan menurutnya itu wajar sekaligus untuk memantau bagaimana kerja anggota dewan.
"Selagi keberangkatan itu sesuai prosedur dan tujuannya untuk kepentingan umum, saya rasa itu wajar," ujar Kapoyos.