Minahasa, 16/4 (Antara) - Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) menegaskan bahwa kebangkitan Kristus akan membebaskan manusia dari kuasa dosa.
"Dalam masa ini, kita diajak untuk mengingatkan dan merenungkan makna penderitaan Kristus hingga kematian Yesus di kayu salib karena dosa-dosa kita," kata Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) Paulus Wasian Wilayah Kakas Satu Pdt Sceny Rumagit Kandio di Minahasa, Minggu.
Dia mengatakan dalam masa Paskah ini jangan biarkan dosa menguasai kehidupan, ada baiknya memeriksa kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
"Hanya dengan kesadaran akan dosa, serta mengandalkan rahmat Tuhan yang membawa kita pada pertobatan dan tekad untuk membaharui kehidupan agar layak merayakan Paskah," katanya.
Ia mengatakan berita Paskah mewartakan bahwa kematian bukanlah kata akhir, kematian Kristus justru merupakan cara Allah mengalahkan kematian itu, sehingga sengat maut, yakin kematian itu, tidak lagi berkuasa atas kehidupan ini.
Oleh karena itu, katanya, dengan merayakan Paskah tidak hanya mewartakan kebangkitan Kristus, tetapi juga menghidupi.
"Kita bangkit mengalahkan bayang-bayang kematian dan kuasa dosa, yang sebaiknya mulai dari diri kita," katanya.
Dalam semangat kebangkitan Kristus yang membebaskan dari kuasa kematian inilah mengajak seluruh warga gereja untuk ikut serta dalam karya Allah, memerangi swgala bentuk dosa.***4***
(T.KR-NCY/C/G004/G004) 16-04-2017 20:47:04