Manado (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) bersama Bank Indonesia (BI) terus memperkuat sinergi dalam mengendalikan inflasi di Kabupatrn Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami terus melakukan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai forum strategis yang mempertemukan para pemangku kepentingan daerah untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan percepatan transformasi digital," kata Kepala BI Joko Supratikto, di Manado, Kamis.
Ekonom Yunior KPwBI Sulawesi Utara
Gabriella Regina menjelaskan perkembangan harga komoditas di Sulawesi Utara dan situasi harga di Minahasa Tenggara.
Regina menekankan perlunya kewaspadaan terhadap komoditas yang memiliki pergerakan harga yang sensitif terhadap musim dan pola distribusi seperti tomat, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan beras.
Regina juga menjelaskan empat strategi utama TPID yakni keterjangkauan harga melalui Gerakan Pangan Murah, ketersediaan pasokan melalui Kerja Sama Antar Daerah, kelancaran distribusi lewat fasilitasi logistik pangan, serta komunikasi efektif melalui HLM dan edukasi publik.
Wakil Bupati Fredy Tuda menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara untuk mempercepat digitalisasi transaksi dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang periode Hari Besar Keagamaan Nasional.
“Digitalisasi harus bergerak lebih cepat, dan pengendalian inflasi harus dilakukan secara terencana dan terukur. Minahasa Tenggara harus menjadi daerah yang mampu menjaga kestabilan harga sekaligus memperkuat pendapatan daerah melalui sistem transaksi yang modern,” kata Fredy.

