Manado (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I menyiapkan infrastruktur untuk menjaga ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Utara.
"Jadi pada tahun ini ada program-program prioritas yang dianggarkan BWS Sulawesi I. Program tersebut mengacu pada visi pemerintahan yang termuat dalam Asta Cita kedua, yaitu ketahanan pangan," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Sugeng Harianto di Manado, Senin.
Untuk menjaga ketahanan pangan, kata dia, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum mendapat bagian untuk menyediakan infrastruktur, khususnya irigasi, dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
"Karena itu visi pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita kedua adalah untuk bagaimana secepatnya negara kita ini menuju swasembada pangan," ujar dia.
Ia mengatakan target awal pemerintah untuk menuju swasembada pangan, yakni pada 2027, akan tetapi kemudian dimajukan pada 2025.
"Berdasarkan rilis dari Kementan ada sebanyak empat juta ton beras menjadi cadangan Bulog, ini luar biasa, dan ini untuk pertama kali," katanya.
Oleh karena itu, BWS Sulawesi I diminta secara kontinyu mempertahankan cadangan beras melalui kegiatan yang mengarah kepada swasembada pangan.
"Seperti kita ketahui tahun 2025 hampir semua kegiatan yang tidak terkait dengan swasembada pangan dilakukan efisiensi, direalokasi menjadi kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada kegiatan irigasi, baik itu peningkatan, rehabilitasi, maupun pemeliharaan," katanya.
Dia menyebutkan ada beberapa titik yang akan dilakukan rehabilitasi daerah irigasi, seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara serta dataran Kota Kotamobagu.
Data BPS, produksi beras oleh petani di Sulut pada Januari hingga Desember 2024 tercatat 153,48 ribu ton.
Jumlah tersebut naik 14,67 persen atau 19,63 ribu ton dibandingkan dengan pada 2023 yang 133,86 ribu ton.
Sepanjang 2024, produksi beras terbanyak terjadi pada September yang mencapai 36,99 ribu ton, sedangkan pada 2023 produksi terbanyak juga terjadi pada bulan tersebut.

