Manado (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat kunjungan kerja ke Manado mengatakan terus memperkuat hilirisasi sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Potensi pertanian dan perkebunan di Sulut sangat besar, sehingga harus dikawal dari hulu sampai hilirisasi," kata Andi Amran saat Rakor Hilirisasi Perkebunan, di Manado, Jumat.
Menteri mengatakan hasil perkebunan di Sulut jangan hanya dijual bahan setengah jadi, tapi harus diolah menjadi bahan jadi.
"Saya ditugaskan oleh pak Presiden RI Prabowo Subianto untuk meningkatkan sektor pertanian dan perkebunan di Indonesia, juga Sulut menjadi salah satu prioritas," katanya.
Sehingga, katanya, kepala daerah harus saling bersinergi sehingga penguatan hilirisasi di Sulut semakin kuat.
"Kami akan memberikan bantuan bibit untuk komoditi kelapa, kakao, pala, sesuai dengan kearifan lokal di Sulut," katanya.
Sehingga, katanya, dengan bantuan bibit ini diharapkan multiplayer efeknya sangat besar, bisa mengurangi pengangguran, bisa meningkatkan tenaga kerja, otomatis kesejahteraan petani akan meningkat.
Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay mengatakan Sulut memiliki peran strategis menopang ketahanan pangan yakni sekitar 20,59 persen terhadap PDRB kuartal pertama tahun 2025 secara nasional.
Wagub mengatakan ketersediaan pangan, stok pangan di Sulut sangat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Harus diakui, katanya, saat ini ada alih fungsi lahan pertanian. Namun, pemerintah akan terus meningkatkan lahan pertanian dan perkebunan di Sulut.
Rakor hilirisasi perkebunan ini diikuti oleh bupati dan wakil bupati di Sulut.

