Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulawesi Utara (Sulut), Jeanny Y Winokan mengatakan, sukses pelaksanaan program 'Quick Wins' memerlukan kolaborasi pentahelix.
"Lima program Quick Wins Kemendukbangga tersebut perlu dikampanyekan begitu juga dengan program bangga kencana," kata Kaper Jeanny di Manado, Senin.
Kampanye dan sosialisasi yang semakin intensif kepada masyarakat, kata dia, semakin menunjukkan bahwa program-program Kemendukbangga/BKKBN mempunyai tujuan atau sasaran menuju keluarga berkualitas.
"Kerja sama para pihak seperti pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat maupun media sangat dibutuhkan untuk suksesnya program Quick Wins' tersebut," ujarnya.
Kolaborasi pentahelix, harap Jeanny juga bisa menyentuh usaha pencegahan dan percepatan penurunan angka prevalensi stunting.
Kelima program 'Quick Wins' tersebut yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dan Lansia Berdaya (Sidaya) dan Super Apps Keluarga Indonesia.
"Kita perlu lagi ada pemetaan yang lebih tajam, hal hal apa yang menjadi penyebab sampai di beberapa kabupaten dan kota itu angkanya naik," sebut Jeanny.
Sebagaimana data yang ada. Kementerian PPN/Bappenas telah melakukan pemutakhiran target prevalensi stunting nasional dan provinsi Sulawesi Utara targetnya adalah 19 persen di tahun 2024 dan 5,9 persen di tahun 2045.
Angka prevalensi stunting provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa tersebut sebesar 21,3 persen atau naik 0,8 persen dari tahun 2022 sebesar 20,5 persen.
Meski terjadi kenaikan, namun angka prevalensi stunting Sulut masih di bawah angka nasional 21,5 persen pada 2023.

