Manado (ANTARA) - Pemkab Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, bersama dengan Bank Indonesia (BI) melakukan penguatan digitalisasi pendapatan daerah di daerah tersebut.
Bupati Minahasa Tenggara Ronald Kandoli, di Ratahan, Selasa, menekankan intensifikasi retribusi dan digitalisasi menjadi langkah strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat serta memperkuat kemandirian daerah.
"Saya berharap agar seluruh perangkat daerah pengelola retribusi dapat meningkatkan kinerja dan berinovasi untuk mengoptimalkan pendapatan daerah," katanya.
Komitmen ini, katanya, sejalan dengan target pendapatan retribusi pada tahun 2025 sebesar Rp7,37 miliar atau 65,03 persen dari total potensi.
Bupati Ronald Kandoli mengatakan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) telah menunjukkan kinerja yang signifikan dimana pada penilaian indeks ETPD, Kabupaten Minahasa Tenggara masuk kategori digital dengan nilai lebih dari 80 persen sejak tahun 2022.
Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan BI Sulut Ircham Andrianto Taufik menjelaskan strategi percepatan digitalisasi sistem pembayaran dan integrasi teknologi dalam pengelolaan PAD.
Ia mengungkapkan bahwa kinerja TP2DD Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami peningkatan signifikan, dari peringkat 57 pada 2022, peringkat 52 pada 2023, hingga peringkat 45 pada 2024.
“Meskipun mengalami peningkatan, kinerja TP2DD Kabupaten Minahasa Tenggara dapat lebih optimal dengan penguatan ekosistem digital, sosialisasi yang masif, serta peningkatan kualitas SDM,” tegas Ircham.
Akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Dr Vecky Masinambow menekankan pentingnya optimalisasi potensi ekonomi lokal melalui retribusi daerah.
Komitmen bersama seluruh perangkat daerah untuk menyiapkan roadmap digitalisasi retribusi.