Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulut membangun sinergitas mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) di daerah berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut.
"Kami berharap sinergitas dan kemitraan terus diperkuat antara Pemprov Sulut melalui dinas kependudukan dan KB dengan Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulut," kata Plh Sekdaprov Sulut, Tahlis Gallang di Manado, Senin.
Sekdaprov Tahlis mengatakan, pemerintah daerah akan mendorong program pembangunan sumber daya manusia melalui kemitraan dengan Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulut tersebut.
"Sinergitas program pembangunan SDM juga merupakan salah satu mandat dari Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay," katanya.
Selain program peningkatan SDM, beberapa poin penting yang dibahas antara lain terkait peta jalan grand design pembangunan kependudukan yang nantinya diatur dengan peraturan gubernur.
Selanjutnya, Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Jeanny Yola Winokan, didampingi Sekban Lady D. Ante, dan tim mengatakan, selain bertatap muka, juga dikoordinasikan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.
"Pertemuan membahas mengenai dana alokasi khusus bidang KB, dimana Pemprov Sulut siap untuk mendampingi dan mengawal pelaksanaan BOKB di kabupaten/kota," kata Kaper Jeanny.
Selain itu dibahas juga rencana kegiatan dan evaluasi program percepatan penurunan stunting yang akan dilaksanakan bersama disdukcapil.
Tahun 2021 angka prevalensi stunting berdasarkan Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) mencapai 21,6 persen, angka tersebut kemudian turun menjadi 20,5 persen, dan naik 0,8 persen menjadi 21,3 persen di tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia.
Tahun ini, target nasional (Bappenas) angka prevalensi stunting Sulut sebesar 19 persen dan di tahun 2045 sebesar 5,9 persen.