Manado (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara bersama PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang Unit Pembangkitan (UP) PLTP Lahendong mendorong kolaborasi program taman asuh sayang anak (Tamasya).
"Tamasya merupakan salah satu program prioritas inisiatif Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara Jeanny Y Winokan di Manado, Senin.
Program Tamasya berfokus pada pengasuhan anak secara holistik melalui empat layanan utama, yaitu pendampingan anak, pengasuh, dan orang tua di tempat penitipan anak (TPA).
"Program ini juga telah diadopsi oleh PLN Indonesia Power sebagai bagian dari kegiatan CSR untuk mendukung tumbuh kembang anak dan kesejahteraan keluarga," ujar Jeanny.
Pada pertemuan tersebut, katanya, disentil rencana pembinaan TPA yang sudah ada dengan pendampingan layanan Tamasya sekaligus peluang pembentukan TPA baru agar jangkauan program semakin luas.
"Langkah ini diharapkan dapat memperkuat peran TPA dalam mendukung kualitas pengasuhan anak di Sulawesi Utara," katanya menambahkan.J
Jeanny menambahkan, implementasi program Tamasya tersebut juga sejalan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 1375 Tahun 2025 yang menekankan pentingnya inovasi sosial dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya melalui integrasi program pengasuhan anak yang melibatkan keluarga dan lingkungan sekitar.
Lima program prioritas Kemendukbangga/BKKBN selain Tamasya yaitu gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting), taman asuh sayang anak (Tamasya), gerakan ayah teladan Indonesia (Gati), dan super apps keluarga Indonesia.

