Manado (ANTARA) - Aset perbankan yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga Desember 2024 mencapai Rp99,35 triliun.
"Pertumbuhan aset perbankan Sulut cukup baik di akhir tahun 2024 mencapai 5,20 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) Robert Sianipar, di Manado, Selasa.
Robert mengatakan pada Desember 2023 jumlah aset perbankan Sulut hanya sebesar Rp94,44 triliun yakni naik 5,20 persen menjadi Rp99,35 triliun di Desember 2024.
Peningkatan aset tersebut didukung dengan pemberian kredit yang cukup tinggi oleh perbankan Sulut yakni mencapai Rp53,46 triliun di Desember 2024.
Kemudian, katanya, penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) perbankan Sulut mencapai Rp31,54 triliun.
Ia mengatakan sehingga loan deposit rasio (LDR) perbankan Sulut sebesar 170,54 persen.
Hal ini menandakan ada dana dari luar Sulut yang masuk ke daerah ini untuk dijadikan pinjaman atau kredit baik produktif maupun konsumtif.
Ia mengatakan untuk non performing loan (NPL) perbankan Sulut masih berada di bawah lima persen yang menjadi ambang batas bagi perbankan yakni sebesar 2,21 persen.