"Atmosfer di ruangan sungguh luar biasa, dengan 'The Shadow Strays', saya ingin mendorong batasan sinema laga, menciptakan sesuatu yang mendebarkan sekaligus emosional,” kata Timo, dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Senin.
“Melihat respons penonton di TIFF Midnight Madness adalah pengalaman yang tak terlupakan," sambungnya.
Midnight Madness adalah program paling liar di Festival Film Internasional Toronto. Program tersebut biasanya menampilkan film-film terbaik dari genre laga, horor, thriller hingga fantasi, salah satunya film karya anak bangsa "The Shadow Strays".
"The Shadow Strays" merupakan film aksi-thriller yang sarat adrenalin dan berani mendobrak batasan genre. Dibintangi oleh Aurora Ribero dan Hana Malasan dan para pemain ansambel berpengalaman, film ini siap menghadirkan pengalaman sinematik mendebarkan bagi penonton.
"The Shadow Strays" adalah bukti keahlian Timo Tjahjanto dalam menggabungkan aksi berskala besar dengan momen-momen intim yang berfokus pada karakter.
Film tersebut mengikuti kisah pembunuh muda bernama “13” yang menjalin persahabatan dengan seorang anak kecil, dan harus diselamatkan saat dia hilang karena diculik oleh sindikat kejahatan. Akankah misi tersebut berhasil dilakukan?
Di sisi lain, para kritikus mulai memberikan pujian terhadap intensitas adegan laga film "The Shadow Strays" dan kedalaman emosional yang ditampilkan oleh para pemain. Film tersebut dinilai sebagai film yang dapat menampilkan rangkaian adegan laga secara cermat, serta menunjukkan sisi fisik yang jarang terlihat dalam film laga modern.
“'The Shadow Strays' adalah aksi brutal yang bergerak cepat dari awal hingga akhir. Kisah penuh darah dan adrenalin ini mengisahkan tentang perlindungan dan sifat kekerasan yang akan menghantam Anda dengan keras,” sebut Matt Neglia dari Next Best Picture.
“Aurora Ribero memberikan segalanya secara fisik dan emosional, menghancurkan siapa pun di jalannya sambil tetap memikat audiens sepanjang film," ujar dia.
“Melihat respons penonton di TIFF Midnight Madness adalah pengalaman yang tak terlupakan," sambungnya.
Midnight Madness adalah program paling liar di Festival Film Internasional Toronto. Program tersebut biasanya menampilkan film-film terbaik dari genre laga, horor, thriller hingga fantasi, salah satunya film karya anak bangsa "The Shadow Strays".
"The Shadow Strays" merupakan film aksi-thriller yang sarat adrenalin dan berani mendobrak batasan genre. Dibintangi oleh Aurora Ribero dan Hana Malasan dan para pemain ansambel berpengalaman, film ini siap menghadirkan pengalaman sinematik mendebarkan bagi penonton.
"The Shadow Strays" adalah bukti keahlian Timo Tjahjanto dalam menggabungkan aksi berskala besar dengan momen-momen intim yang berfokus pada karakter.
Film tersebut mengikuti kisah pembunuh muda bernama “13” yang menjalin persahabatan dengan seorang anak kecil, dan harus diselamatkan saat dia hilang karena diculik oleh sindikat kejahatan. Akankah misi tersebut berhasil dilakukan?
Di sisi lain, para kritikus mulai memberikan pujian terhadap intensitas adegan laga film "The Shadow Strays" dan kedalaman emosional yang ditampilkan oleh para pemain. Film tersebut dinilai sebagai film yang dapat menampilkan rangkaian adegan laga secara cermat, serta menunjukkan sisi fisik yang jarang terlihat dalam film laga modern.
“'The Shadow Strays' adalah aksi brutal yang bergerak cepat dari awal hingga akhir. Kisah penuh darah dan adrenalin ini mengisahkan tentang perlindungan dan sifat kekerasan yang akan menghantam Anda dengan keras,” sebut Matt Neglia dari Next Best Picture.
“Aurora Ribero memberikan segalanya secara fisik dan emosional, menghancurkan siapa pun di jalannya sambil tetap memikat audiens sepanjang film," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film "The Shadow Strays" tayang perdana di Festival Film Toronto