"Dalam pelaksanaan APBN di Sulawesi Utara, pendapatan yang telah terealisasi adalah senilai Rp2,93 triliun atau sebesar 55,95 persen dari target yang telah ditetapkan Rp5,24 triliun atau tumbuh 4,38 persen (yoy)," kata Hari.
Dia mengatakan ketidakpastian ekonomi di tingkat global yang masih terdampak oleh isu geopolitik global, direspon melalui kebijakan yang didanai oleh APBN dan APBD.
Pendapatan negara utamanya ditopang oleh penerimaan perpajakan yaitu sebesar Rp2,17 triliun atau terealisasi sebesar 54,01 persen dari target Rp4,03 triliun, atau tumbuh 4,48 persen secara YoY.
Penerimaan perpajakan utamanya disebabkan tumbuhnya pajak penghasilan sebesar 17,82 persen.
Komponen penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ditopang oleh PNBP BLU yang sudah terealisasikan Rp539,51 miliar atau sebesar 53,56 persen dari target Rp1,21 triliun dan PNBP Lainnya sebesar Rp215,55 miliar.
Di tengah tingginya ketidakpastian global, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan kinerja stabil yang ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi makro yang terjaga. Ekonomi Indonesia tumbuh solid 5,05 persen (yoy) pada triwulan II 2024.
Provinsi Sulut secara umum juga menunjukkan penguatan seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian dan masyarakat.