Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dengan magnitudo (M) 7,0 di wilayah Mariana Islands, di Samudra Pasifik, pukul 16.05 pada Jumat, tidak berpotensi menimbulkan tsunami di Indonesia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya yang disiarkan di Jakarta Jumat melaporkan, gempa bumi terletak pada koordinat 19,97° LU ; 145,68° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 735 km arah Utara Guam pada kedalaman 19 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di dasar laut (submarine faulting) dalam Lempeng Laut Filipina (intraplate earthquake).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan menurun-geser
(oblique normal-fault).
"Gempa bumi ini tidak berdampak makroseismik karena lokasi gempa jauh dari daratan. Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia," kata Daryono.
Hingga pukul 17.01 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan M5,4.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gempa M7,0 Mariana Island tak berpotensi tsunami di Indonesia